Yogyakarta – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta menggelar Sosialisasi Kuliah Kerja Komunikasi (K3) pada Selasa, 25 Februari 2025 secara daring melalui Zoom. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa, khususnya angkatan 2022, mengenai prosedur dan teknis pelaksanaan magang sebagai bagian dari kurikulum akademik.
Dalam sambutannya, Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi, Rivga Agusta, S.Ip., M.A., menekankan pentingnya sosialisasi ini agar mahasiswa memahami tahapan K3 dengan baik. “Mahasiswa diharapkan memanfaatkan kegiatan ini secara maksimal karena dalam satu hingga dua semester ke depan, mereka tidak hanya berkuliah tetapi juga akan menjalani magang. Dengan memahami prosedur sejak awal, mahasiswa dapat menghindari kebingungan dalam prosesnya,” ujarnya.
Kuliah Kerja Komunikasi (K3) merupakan program magang yang wajib ditempuh mahasiswa setelah menyelesaikan semester lima. Program ini dirancang agar mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja langsung di industri terkait, seperti media, periklanan, hubungan masyarakat, hingga perusahaan kreatif lainnya. Dalam sesi pemaparan, Ervina Nursaada, salah satu pemateri utama, menjelaskan urgensi program ini sebagai jembatan antara teori dan praktik di dunia kerja.
“K3 memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan di lingkungan kerja yang sesungguhnya. Selain itu, pengalaman magang ini juga membuka peluang mahasiswa untuk menjalin relasi profesional yang akan bermanfaat setelah lulus,” jelas Ervina.
Sosialisasi ini juga membahas alur administratif K3 yang harus ditempuh mahasiswa, mulai dari pendaftaran melalui website fakultas, pengajuan ID magang, hingga proses mendapatkan dosen pembimbing. Mahasiswa diingatkan untuk memperhatikan prosedur dengan cermat, termasuk persyaratan wajib seperti mengisi KRS, tidak memiliki nilai E, serta mendapatkan surat penerimaan dari instansi tempat magang.
Selain itu, terdapat sesi tanya jawab yang interaktif, di mana mahasiswa mengajukan berbagai pertanyaan terkait lokasi magang, sistem kerja remote, hingga kemungkinan menjalankan skripsi dan magang secara bersamaan. Salah satu isu yang diangkat adalah terkait fleksibilitas jadwal bagi mahasiswa yang masih menjalani perkuliahan di semester enam. Pihak Prodi menegaskan bahwa mahasiswa yang ingin magang di luar Jogja harus memastikan bahwa sistem kerja mereka bersifat remote agar tidak mengganggu perkuliahan.
Sosialisasi ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja serta memaksimalkan pengalaman magang yang mereka jalani. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai prosedur K3, mahasiswa dapat menjalani program ini dengan lebih terarah dan sesuai dengan minat serta kompetensi yang mereka miliki.
Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional