Liputan Ekslusive Ajisaka – The King and the Flower of Life di Variety.com

21 May 2022 | Berita Utama

 

Film animasi 3 Dimensi yang saat ini sedang diproduksi oleh MSV Studio, Ajisaka: The King and the Flower of Life mendapat sorotan khusus oleh Salah satu media hiburan terbesar di Amerika, Variety.com, dalam tajuk yang ditulis oleh Patrick Frater yang berjudul “Ajisaka’ Marks Debut for $100 Million Animation Slate From Indonesia’s MSV Studio (EXCLUSIVE)”.

 

Film Ajisaka: The King and the Flower of Life menceritakan tentang kisah fiksi dari zaman kuno saat dunia dihuni oleh tiga ras: manusia, Raksha (raksasa), dan Vidya (yang setengah manusia, setengah malaikat). Raksha memegang kekuasaan atas populasi manusia yang diperbudak dan raja Raksha berharap untuk mencegah pemenuhan ramalan kuno yang meramalkan kebangkitan seorang pemimpin manusia biasa yang akan mengakhiri pemerintahannya dan menyatukan dunia dalam damai. Tetapi pemimpin itu, Ajisaka, telah muncul dan akan berusaha untuk mengakhiri pemerintahan brutal raja dengan bantuan seorang Vidyan.

 

Film dengan anggaran produksi $15 juta ini disutradarai oleh M. Suyanto, Aryanto Yuniawan (Battle of Surabaya/November 10th, 2015) dan Marco Balsamo (The Brave, 2019). Serta diproduseri oleh CEO California Pictures at Paramount Studios. Hollywood, Steven Verne Istock ( A Warrior’s Heart, Strike One dan Scavengers). Saat ini, proses produksi sendiri sedang dalam penjaringan talenta dari asia dan hollywood untuk menjadi pengisi suara di film animasi yang rencananya selesai akhir tahun ini.

 

Film Ajisaka: The King and the Flower of Life ini sendiri merupakan salah satu dari 3 project film animasi ambisius yang sedang dikerjakan oleh MSV Studio tahun ini. Dua project film lainnya adalah Land of Mercy dan Golden Snail.

 

“Land of Mercy” diadaptasi dari novel terlaris dengan judul yang sama oleh penulis yang berbasis di China Fan Wen dan sedang diproduksi bekerja sama dengan Hwallywood Media and Arts di Singapura. Disutradarai oleh Keng Leck, krunya termasuk ahli animasi Tod Polson (“The Book of Life”) sebagai desainer produksi dan Kompin Kemgumnird (“Adventure Planet,” “The Blue Universe”) sebagai sutradara animasi.

 

Sedangkan film “Golden Snail” diangkat dari kisah lokal yang diadaptasi secara bebas dengan sentuhan gaya penceritaan hollywood. Film ini rencananya akan ditayangkan perdana secara eksklusif di jaringan bioskop terbesar di Indonesia, 21 Cineplex Group.

 

Selain 3 Film animasi ini, saat ini Universitas Amikom Yogyakarta juga sedang menggarap film layar lebar yang berjudul “Kinah & Redjo”. Film ini terinspirasi dari kisah cinta masa muda juru kunci Gunung Merapi, Alm. Mbah Maridjan dan istrinya Ponirah.

 

Prof Suyanto bersyukur, lagi-lagi film produksinya mampu melangkahkan kaki di kancah internasional. Apalagi, selain Variety, Hollywood Reporter sudah mengabarkan akan memuat berita Ajisaka.

 

“Saya tidak membayangkan itu, tapi itu mengajarkan kita tentang betapa penting suatu relasi karena semua itu sejarahnya saya bangun dari Cannes Film Festival,” kata Suyanto.

 

Saat ini, film animasi buatan sineas Indonesia ini dimuat pula di laporan harian Cannes Film Festival. Di stan-stan California Pictures, Ajisaka turut dipamerkan bersama film animasi peraih puluhan penghargaan global, Battle of Surabaya.

 

Beliau menyampaikan bahwa semua film diatas diangkat dari cerita lokal yang di Interpretasikan ulang dengan sentuhan gaya penceritaan hollywood serta dilakukan dalam dua pendekatan, yaitu dramatical journey dan psychological journey.

 

Perjalanan Suyanto di Cannes Film Festival dilakukan bersama mendiang istri, Anisah Aini, yang pada 30 April 2022 lalu berpulang. Bahkan, Anisah merupakan orang yang terus mendorong untuk mengikuti festival-festival film internasional.

 

“Karenanya, ini sekaligus hadiah untuk istri saya,” ujar Suyanto.

 

 

Sumber

https://variety.com/2022/film/news/ajisaka-indonesia-animation-msv-studio-1235270339/