Sleman, 18 Maret 2025 – Universitas AMIKOM Yogyakarta bekerja sama dengan MQFM, RBTV, dan ADiTV menyelenggarakan acara School Zone 2025 di MAN 1 Yogyakarta. Acara ini menghadirkan empat narasumber yang membagikan motivasi dan wawasan kepada siswa tentang pentingnya memiliki keberanian dalam mengambil langkah menuju masa depan. Dengan tema “Ini Langkahku, Setiap Langkah Punya Cerita”, kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi siswa agar terus berkembang, meningkatkan keterampilan, serta membangun mentalitas sukses di era digital.
Acara dibuka dengan sambutan dari Drs. Wiranto Prasetyahadi, M.Pd., Kepala MAN 1 Yogyakarta. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan dan menyampaikan rencana MAN 1 Yogyakarta untuk membuka kelas internasional pada tahun 2026. Hal ini bertujuan untuk memperkuat madrasah sebagai institusi pendidikan unggulan yang mampu bersaing di tingkat global.
“Madrasah ini tidak hanya unggul di bidang akademik dan riset, tetapi juga akan menjadi madrasah kelas dunia yang berstandar internasional,” ujar Wiranto.
Selain itu, H. Muntolib, S.Ag., M.Si., Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama DIY, memberikan apresiasi terhadap perkembangan MAN 1 Yogyakarta dan menekankan pentingnya menyeimbangkan ilmu agama, sains, dan teknologi dalam membangun generasi unggul.
“Generasi muda harus memiliki mimpi besar dan berani mengambil langkah untuk mencapainya. Jangan hanya puas dengan pencapaian nasional, tetapi juga harus berani bersaing di tingkat internasional,” ungkapnya.
Talkshow Inspirasi dan Motivasi bagi Para Siswa
Dalam sesi talkshow yang disiarkan langsung melalui MQFM, RBTV, dan ADiTV, Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan Sosial Universitas AMIKOM Yogyakarta, Erik Hadi Saputra, S.Kom., M.Eng., berbagi kisah inspiratif tentang seorang mahasiswa AMIKOM yang berhasil meraih kesuksesan sebagai influencer digital dengan penghasilan lebih dari 200 juta rupiah per bulan. Mahasiswa tersebut berasal dari keluarga sederhana, menghadapi berbagai kesulitan ekonomi, tetapi dengan kegigihan dan strategi yang tepat, ia mampu mengubah hidupnya melalui dunia digital.
“Ketika kamu tidak punya apa-apa, yang bisa menyelamatkanmu adalah ketekunan dan kesabaran. Tapi ketika kamu sudah memiliki segalanya, yang bisa membuatmu tetap sukses adalah sikap dan mentalitasmu,” ujar Erik kepada para siswa.
Ia menekankan bahwa tidak ada kesuksesan yang instan. Setiap orang pasti menghadapi tantangan, tetapi hanya mereka yang berani mengambil langkah dan menghadapi kegagalan yang akan berhasil.
Selain itu, Erik menyoroti pentingnya meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum (public speaking). Ia menegaskan bahwa komunikasi yang baik tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri, tetapi juga membuka banyak peluang di dunia kerja dan bisnis.
“Jangan ragu untuk berbicara dan menunjukkan kemampuan kalian. Mulailah dari hal kecil, seperti berbicara di depan kelas, menjadi MC acara sekolah, atau mengikuti lomba debat. Kesempatan tidak datang sendiri, kita yang harus menciptakannya,” jelasnya.
Selanjutnya, Melwin Syafrizal, S.Kom., M.Eng., Ph.D., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Komputer, membagikan kisah perjalanannya dari seorang satpam bank di Papua selama lima tahun hingga akhirnya menjadi pakar keamanan siber.
“Saya dulu seorang security. Tapi saya tidak ingin stagnan. Saya terus belajar, berusaha, dan membangun kompetensi hingga akhirnya bisa menjadi seorang pakar di bidang keamanan jaringan. Semua orang bisa sukses jika memiliki tekad yang kuat,” ungkapnya.
Keinginannya untuk maju membawanya kembali ke dunia pendidikan. Dengan tekad yang kuat, ia membiayai sendiri pendidikannya, melanjutkan studi dari sarjana hingga doktor. Ia kemudian menjadi pakar keamanan siber, mendapatkan sertifikasi bergengsi seperti Certified Ethical Hacker (CEH) dan CCNA Cyber Ops, serta mengajar di berbagai pelatihan keamanan digital tingkat nasional dan internasional.
“Hidup ini pilihan. Apakah kita ingin tetap berada di tempat yang sama atau berusaha menjadi lebih baik? Saya memilih untuk terus berkembang. Saya percaya bahwa Tuhan tidak akan menyia-nyiakan usaha seseorang yang sungguh-sungguh,” jelasnya.
Diskusi dengan para Siswa
Dalam sesi diskusi, H. Muntolib, S.Ag., M.Si., menegaskan bahwa pendidikan madrasah harus tetap relevan dengan perkembangan zaman. Ia menyoroti perlunya integrasi antara ilmu agama, sains, dan teknologi agar siswa dapat menjadi pemimpin yang cerdas dan berakhlak mulia.
“Jangan hanya mengandalkan kecerdasan akademik. Kalian harus berani mengambil peluang dan terus meningkatkan kompetensi agar bisa bersaing di tingkat global,” katanya.
Di sisi lain, Drs. Wiranto Prasetyahadi, M.Pd., menekankan bahwa siswa harus aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk lomba dan riset. Ia menyoroti bagaimana ketakutan dan keraguan sering kali menjadi hambatan bagi siswa untuk berkembang.
“Jangan takut gagal. Semua orang sukses pasti pernah gagal. Yang membedakan mereka dengan yang lain adalah mereka tidak menyerah dan terus mencoba,” ujarnya.
Antusiasme siswa terlihat dalam sesi tanya jawab. Salah satu pertanyaan menarik datang dari seorang siswa yang menanyakan bagaimana cara mengatasi rasa takut dan minder saat mengikuti lomba. Para narasumber menekankan bahwa latihan dan persiapan adalah kunci utama. Selain itu, siswa harus membangun mental kompetitif dan percaya diri agar tidak mudah terpengaruh oleh rasa takut akan kegagalan.
Acara School Zone 2025 di MAN 1 Yogyakarta berhasil memberikan motivasi dan inspirasi bagi para siswa. Dengan berbagai kisah sukses dan wawasan yang dibagikan, diharapkan siswa semakin percaya diri dalam menentukan langkah masa depan mereka.
“Jangan takut bermimpi besar dan melangkah. Setiap langkah punya cerita, dan cerita kalian baru saja dimulai,” tutup Erik Hadi Saputra.
Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional