Universitas Amikom Yogyakarta mengadakan Talkshow “Gerakan Membangun Desa dengan Ekonomi Kreatif” di ruang Cinema Universitas Amikom Yogyakarta (21/12). Agenda ini mengundang lurah-lurah se-DIY untuk mendiskusikan gerakan untuk menguatkan potensi desa, memanfaatkan teknologi dan menerapkan ekonomi kreatif untuk meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa.
Dalam sambutannya Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Prof. Dr, Suyanto, MM menyampaikan bahwa arah pembangunan desa terangkum dalam bingkai trilogi filosofi keistimewaan DIY, yang meliputi hamemayu hayuning bawono, sangkan paraning dumadi, dan manunggaling kawulo Gusti. Dalam hal ini, Ekonomi kreatif menjadi kunci dalam membangun dan memajukan desa.
Menurut beliau, Untuk memajukan desa, bisa berawal dari membuat konten yang menarik tentang desa tersebut, Lalu setelah boom,, desa bisa mulai making profit dengan menjual produk lokal yang telah dielevate dengan ekonomi kreatif.
Selanjutnya, Jenderal Dr. Bimo Prakoso, M.PA, M.Sc (Ketua Bidang Kerjasama IKAL Lemhannas RI) menyampaikan bahwa ketahanan nasional kuncinya ada di desa. Jika Pembangunan desa semakin kuat, maka negara juga akan semakin kuat.
“Yang penting ada kemauan kuat dari dalam hati untuk mengembangkan desa”, tambahnya.
Sementara itu, Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara menyampaikan bahwa pembangunan di DIY berfokus pada 4K yakni Keprajan (pemda), Kalurahan, Keraton/Kadipaten dan Kampus. Itulah kenapa dalam mengembangkan Desa, perlu adanya sinergi dan kolaborasi dalam mengembangkan potensi desa dengan ekonomi kreatif.
“Universitas AMIKOM Yogyakarta merupakan salah satu pelopor dalam pemberdayaan ekonomi kreatif, Itulah kenapa kami terbuka dengan berbagai kerjasama dan kolaborasi untuk pemberdayaan msyarakat dan mengembangkan desa”, Tambahnya.
Dalam agenda tersebut juga terdapat agenda penandatanganan Mou Tentang Tri dharma perguruan tinggi antara Universitas Amikom Yogyakarta dengan PT International Business Information Management Association (IBIMA). Penandatanganan MoU ini menjadi bukti konkrit sinergi untuk menyelesaikan berbagai pemasalahan desa.
Setelah Penandatanganan MoU, Acara masuk ke sisi talkshow yang menghadirkan 5 orang narasumber, yaitu: Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara (Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY), Ir. I Made Dana Tangkas, M.Si.IPU,ASBAN Eng (Founder/EO/Presiden Direktur PT International Business Information Management Association (IBIMA) Indonesia), Prof. Gunawan Sumodiningrat, M.Ec., Ph.D (Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada), Jenderal Dr. Bimo Prakoso, M.PA, M.Sc (Ketua Bidang Kerjasama IKAL Lemhannas RI), dan Prof. Dr. M Suyanto, M.M (Rektor Universitas Amikom Yogyakarta).
Dalam talkshow tersebut, para narasumber banyak menyampaikan tentang berbagai potensi ekonomi kreatif dalam pembangunan desa. Hal ini jadi penting karena Ekonomi kratif adalah sektor yang saat ini gencar dikembangkan. Apalagi Desa memegang peranan penting di dalam pembangunan. Kesejahteraan tentunya menjadi tujuan akhir yang harus diwujudkan, Pengembangan ekonomi kreatif sebagai peluang untuk mewujudkan itu, Penguatan potensi desa, peluang berwirausaha, hingga pemanfaatan teknologi digital menjadi sebuah opsi untuk dioptimalkan./FRy