Yogyakarta, 10 November 2025 – Lima mahasiswa difabel Universitas AMIKOM Yogyakarta berhasil lolos sebagai penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Disabilitas Tahun 2025 yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen AMIKOM dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan memberikan kesempatan setara bagi seluruh mahasiswa, tanpa terkecuali.
Beasiswa ADik Disabilitas merupakan program bantuan pemerintah yang dirancang sebagai bentuk kebijakan afirmatif untuk memberikan akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan fisik, intelektual, mental, maupun sensorik. Program ini tidak hanya memberikan bantuan biaya pendidikan, tetapi juga mendukung keberlanjutan proses belajar melalui dukungan fasilitas dan layanan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa difabel
Kepala Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi, Indra Ni Tua, dalam pengumuman resmi bernomor 0049/PPAPT.I.3/ADik/X/2025 menyampaikan bahwa seluruh penerima beasiswa diwajibkan melanjutkan ke tahap pengusulan penyaluran bantuan di masing-masing perguruan tinggi. Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang ramah bagi penyandang disabilitas
Sementara itu, Direktur Direktorat Kemahasiswaan Universitas AMIKOM Yogyakarta, Suyatmi, S.E., M.M., menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen penuh dalam menyediakan fasilitas dan layanan yang mendukung mahasiswa difabel untuk berkembang secara akademik maupun non-akademik.
“AMIKOM berusaha menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan setara bagi semua. Kami menyediakan berbagai fasilitas aksesibel serta layanan pendampingan yang dirancang agar mahasiswa difabel dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan akademik maupun kemahasiswaan,” ujar Bu Suyatmi.
Kelima mahasiswa penerima Beasiswa ADik Disabilitas 2025 dari AMIKOM akan mendapatkan pendampingan akademik dan psikososial dari pihak kampus agar dapat beradaptasi secara optimal dengan lingkungan perkuliahan. Program ini juga menjadi bagian dari strategi AMIKOM dalam mewujudkan kampus kreatif yang inklusif serta mendukung implementasi nilai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin keempat mengenai pendidikan berkualitas dan inklusif.
Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional
