Sosialisasi dan Launching AMICTA (Amikom Information Communication Technology Award) 2025

24 June 2025 | UMUM

Yogyakarta, 20 Juni 2025 – Universitas AMIKOM Yogyakarta menggelar acara Sosialisasi dan Launching AMICTA (Amikom Information Communication Technology Award) 2025 pada Kamis siang, 20 Juni 2025, bertempat di Ruang Cinema kampus setempat. Kegiatan ini menghadirkan jajaran pimpinan universitas, perwakilan sekolah dari berbagai daerah, mahasiswa, serta narasumber kreatif dari industri. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan skema pelaksanaan dan kategori lomba AMICTA 2025, sekaligus mendorong pengembangan karya digital dan inovasi teknologi informasi di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Acara dibuka secara resmi dengan sambutan dari Dr. Andi Sunyoto, M.Kom., selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ilmu Komputer Universitas AMIKOM Yogyakarta. Dalam sambutannya, Dr. Andi mengenang sejarah AMICTA yang awalnya dirancang sebagai wadah seleksi untuk mengirimkan perwakilan Amikom ke tingkat nasional dalam Indonesia ICT Award (INAICTA), dan bahkan hingga ke tingkat Asia Pasifik melalui APICTA (Asia Pacific ICT Awards).

“Saya sendiri pernah berangkat ke Melbourne karena AMICTA. Ini pengalaman yang tak terlupakan,” kenangnya.

Dr. Andi berharap agar AMICTA 2025 tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga ruang tumbuh bagi inovasi-inovasi digital generasi muda. Ia mengapresiasi kerja keras panitia dan berharap karya-karya terbaik tahun ini bisa mengharumkan nama sekolah, Amikom, bahkan Indonesia di kancah internasional.

Etika Penggunaan AI dalam Kreasi dan Produksi

Selanjutnya, Peserta mengikuti seminar bertajuk “Etika Penggunaan AI dalam Kreasi dan Produksi” yang disampaikan oleh Founder Mindplace Studio, Mas Lajunta, yang menyampaikan materi mengenai etika dan praktik penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam produksi karya digital. Dikenal lewat channel YouTube Mindplace Studio, Mas Lajunta menyampaikan berbagai pengalaman nyata dalam menerapkan AI dalam produksi video, animasi, dan konten edukatif.

Lajunta juga memaparkan berbagai contoh konkret penggunaan AI dalam workflow tim produksinya. Misalnya dalam pembuatan thumbnail YouTube, penulisan judul video, hingga pembuatan visual insert menggunakan Google VEO dan Leonardo AI. Meski menggunakan AI, ia menekankan bahwa semua karya tetap membutuhkan sentuhan manusia, seperti editing visual dengan Photoshop dan pengaturan naskah agar tetap memiliki karakter yang otentik. Ia juga mengingatkan pentingnya memahami batasan dan dampak AI terhadap proses berpikir manusia.

“AI memang bisa bantu produksi jadi lebih cepat dan murah, tapi jangan sampai otak kita jadi malas mikir,” tegasnya.

Lajunta meambahkan bahwa kita tidak perlu takut bersaing di era digital. Ia menekankan bahwa AI tidak akan menggantikan manusia, tetapi manusia yang cerdas menggunakan AI akan jauh lebih unggul dari mereka yang menolak teknologi.

“Orang yang tidak pakai AI bukan digantikan AI, tapi akan kalah dari orang yang bisa memanfaatkan AI dengan bijak,” pungkasnya disambut tepuk tangan meriah peserta.

AMICTA 2025: Inklusif, Kolaboratif, dan Relevan

Dalam sesi sosialisasi AMICTA 2025, Agus Purwanto menekankan bahwa AMICTA bukan sekadar ajang kompetisi teknologi informasi, tetapi juga ruang pengembangan potensi, kolaborasi kreatif, dan pembentukan portofolio digital bagi generasi muda. Ia menyampaikan bahwa tahun 2025 menjadi tahun yang istimewa karena AMICTA memperluas jangkauan peserta dari internal Amikom menjadi lintas sekolah dan perguruan tinggi se-Indonesia.

Tahun ini, AMICTA menghadirkan sejumlah kategori baru yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman dan perkembangan industri digital. Kategori tersebut meliputi aplikasi mobile inovatif, game edukatif, animasi digital, IoT dan teknologi pintar, serta kategori khusus bertajuk AI Creativity & Ethics Challenge. Peserta akan melalui beberapa tahapan mulai dari pengumpulan karya, sesi mentoring, hingga final pitching yang akan digelar secara luring.

“Kompetisi ini bukan sekadar tentang menang. Ini tentang bagaimana karya bisa berdampak nyata di masyarakat,” ujar Agus. Ia juga menegaskan bahwa AMICTA adalah ruang untuk membangun jati diri dan portofolio, bukan semata kompetisi.

Agus menutup sesi dengan mengajak peserta dan para pendamping dari sekolah-sekolah yang hadir untuk aktif mengikuti perkembangan informasi AMICTA melalui kanal resmi Universitas AMIKOM Yogyakarta. Ia menyebut bahwa pendaftaran sudah resmi dibuka dan akan berlangsung hingga akhir Agustus 2025.

“Mari manfaatkan kesempatan ini untuk menampilkan karya terbaik. Jadikan AMICTA sebagai batu loncatan untuk membawa ide-ide kalian ke level nasional, bahkan internasional,” tutupnya.

Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional
Korespinden : Puji Ariningsihl