Proposal Anti-Suap Digital Mahasiswa AMIKOM Raih Insentif PKM-GFT 2025

15 August 2025 | Berita Utama

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Universitas AMIKOM Yogyakarta. Tim yang beranggotakan Nia Ramadani, Afifah Tsabita Zahra S., dan Miftahul Jannah sukses memperoleh insentif Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2025 pada skema PKM-Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan kompetisi nasional bagi ide-ide inovatif mahasiswa Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini bertujuan mendorong lahirnya gagasan kreatif, solutif, dan aplikatif yang mampu menjawab tantangan zaman.

PKM memiliki beberapa skema, mulai dari penelitian, kewirausahaan, hingga gagasan futuristik tertulis. Khusus pada PKM-GFT, mahasiswa ditantang untuk menuangkan ide-ide visioner yang dapat menjadi inspirasi sekaligus solusi masa depan.

3 Mahasiswi semester 3 dari Prodi S1 Sistem Informasi ini Mengusung judul “Inovasi Kampanye Anti-Suap Digital Berbasis Kecerdasan Buatan dan TikTok sebagai Strategi Futuristik Membangun Budaya Anti Korupsi Generasi Muda Era Society 5.0”, tim ini berhasil lolos seleksi nasional dan mendapatkan insentif sebesar Rp1,5 juta.

Ketua tim, Nia Ramadani, menjelaskan bahwa ide awal dari proposal tersebut lahir dari keprihatinan terhadap maraknya praktik suap dan rendahnya kesadaran akan integritas di kalangan anak muda.

“Kami ingin membuat pendekatan yang relevan dengan keseharian generasi sekarang, menggunakan platform yang mereka sukai dan teknologi yang menarik perhatian,” ujarnya.

Dari Ide tersebut, Mereka mulai dengan melakukan riset singkat mengenai tren kampanye digital dan pemanfaatan AI dalam penyebaran informasi. Hasil riset ini menjadi dasar dalam merumuskan kerangka awal proposal.

Mereka juga Berkonsultasi dengan Nur Widjiyati, S.Kom., M.Kom., sebagai dosen pembimbing, yang membantu tim menyusun kerangka proposal yang memenuhi kriteria PKM-GFT, termasuk penajaman masalah, tujuan, dan metode. Mengingat waktu penyusunan yang terbatas, bimbingan dilakukan secara intensif, baik melalui pertemuan langsung maupun diskusi daring.

“Bu Widjiyati selalu mengingatkan kami untuk fokus pada relevansi ide dengan tema besar PKM, serta memastikan tulisan kami jelas, logis, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap Afifah.

Dengan insentif yang diterima, tim akan mengembangkan naskah ilmiah yang menjadi luaran wajib untuk diunggah ke sistem Simbelmawa, sekaligus mempersiapkan diri menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2025.

Afifah Tsabita Zahra S. berharap insentif yang diperoleh dapat digunakan untuk memperkuat riset dan memperkaya konten kampanye digital berbasis teknologi.

“Kami akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menghasilkan luaran berkualitas yang siap diunggah ke Simbelmawa, sekaligus mempersiapkan diri menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2025,” tambahnya.

Ke depan, tim berkomitmen menjaga semangat kolaborasi dan inovasi agar karya mereka tidak hanya menjadi prestasi akademik, tetapi juga kontribusi bagi pembangunan karakter generasi muda Indonesia.

Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional