Alumni Universitas Amikom Yogyakarta raih beasiswa Asia Bridge Program (ABP) di Shizuoka University, Jepang

13 July 2025 | Berita Utama

Prestasi membanggakan diraih oleh alumni Universitas AMIKOM Yogyakarta, Muhammad Zuhdi Fikri Johari, yang berhasil meraih beasiswa Asia Bridge Program (ABP) untuk melanjutkan studi Magister (S2) di Shizuoka University, Jepang. Beasiswa bergengsi ini menjadi bukti nyata kontribusi AMIKOM dalam mendorong lulusannya bersaing di kancah global.

Fikri merupakan lulusan Program Studi Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta. Setelah menyelesaikan studi D3 dan S1 secara berurutan, ia memutuskan untuk memperluas wawasan akademiknya ke tingkat internasional. Ia memilih Jepang setelah mencoba berbagai jalur beasiswa ke negara lain yang belum membuahkan hasil.

“Setelah beberapa kali gagal, saya putuskan untuk mencoba sebanyak mungkin peluang. Salah satunya adalah Asia Bridge Program yang saya temukan dari media sosial,” ungkap Fikri dalam wawancaranya.

Proses Ketat dan Persiapan Serius
Beasiswa Asia Bridge Program memiliki proses seleksi yang cukup ketat. Fikri mengawali dengan menghubungi profesor di Shizuoka University, mengirimkan CV dan proposal riset, serta mengikuti beberapa tahap wawancara daring. Ia juga mengajukan surat rekomendasi dari dosen di Universitas AMIKOM Yogyakarta untuk memperkuat aplikasinya.

“Saya ikut dua tahap wawancara—wawancara awal dengan profesor dan wawancara akhir dengan delapan panelis. Saya harus bisa menjelaskan motivasi, riset yang ingin dilakukan, hingga tujuan saya belajar di Jepang,” jelasnya.

Sebagai bentuk kesiapan, Fikri juga mengikuti pelatihan persiapan riset, penguatan bahasa Inggris, serta menyiapkan biaya untuk keperluan dokumen dan sertifikasi yang dibutuhkan.

Fasilitas dan Tanggung Jawab Penerima Beasiswa
Beasiswa ABP menanggung penuh biaya kuliah, pendaftaran, dan ujian untuk tahun pertama, serta memberikan tunjangan hidup kepada penerima terbaik. Dari sekian banyak peserta dari berbagai negara, Fikri menjadi salah satu dari 20 kandidat yang memperoleh tunjangan tersebut.

Namun, ia mengingatkan bahwa mendapatkan beasiswa bukan berarti tanpa persiapan biaya sama sekali. “Beberapa pengeluaran seperti biaya awal hidup di Jepang tetap perlu disiapkan secara mandiri,” ujarnya.

Dukungan AMIKOM dan Harapan Masa Depan 
Fikri juga menyampaikan apresiasinya kepada para dosen dan pembimbing di Universitas AMIKOM Yogyakarta yang telah mendukung prosesnya. Ia berharap keberhasilannya ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa aktif untuk berani mengambil peluang serupa.

“Saya ingin teman-teman tidak takut mencoba. Kita mungkin gagal berkali-kali, tapi keberhasilan hanya akan datang kalau kita tetap berusaha,” pesannya.

Rencananya, Fikri akan memulai studi S2 di Jepang pada September 2025. Ia berharap setelah menyelesaikan studinya dapat kembali ke Indonesia untuk berkontribusi di bidang teknologi dan pendidikan.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara dedikasi mahasiswa dan dukungan institusi seperti Universitas AMIKOM Yogyakarta dapat melahirkan generasi yang mampu bersaing di tingkat global.

Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional