Sebagai bagian dari rangkaian kunjungan akademik ke Jepang, Universitas Amikom Yogyakarta melaksanakan program pengabdian masyarakat di Kanazawa pada 22 November 2024. Agenda ini ditujukan untuk berbagi inspirasi sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia kepada warga lansia dan difabel setempat.
Tim Universitas Amikom Yogyakarta, yang didampingi oleh IEEE Amikom Student Branch, mengunjungi panti lansia dan difabel di Kanazawa. Dalam kunjungan ini, mereka memperkenalkan minuman dan makanan khas Indonesia seperti wedang secang dan bakpia. Kedua produk ini tidak hanya disajikan sebagai wujud diplomasi budaya, tetapi juga untuk memperkenalkan cita rasa khas Indonesia kepada komunitas internasional.
Dr. Kusrini, M.Kom., Direktur Pascasarjana Universitas Amikom, menjelaskan bahwa program ini memberikan dua arah manfaat. Selain memperkenalkan budaya Indonesia, tim Amikom juga belajar dari pengelolaan panti difabel di Jepang, yang menunjukkan semangat kemandirian luar biasa.
“Para pengurus panti, meski memiliki keterbatasan fisik, mampu mengelola komunitas dengan sangat baik. Mereka bahkan menciptakan berbagai produk kerajinan tangan yang berkualitas,” ujar Dr. Kusrini. Tim Amikom juga berkesempatan membeli hasil kerajinan tangan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap usaha komunitas difabel.
Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan, Arief Setyanto, S.Si., M.T., Ph.D., menyampaikan bahwa agenda pengabdian masyarakat ini tidak hanya mempererat hubungan sosial antara Amikom dan masyarakat Jepang, tetapi juga membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa budaya Indonesia dapat membawa nilai yang positif di komunitas global. Selain itu, kami juga terinspirasi oleh semangat para penyandang difabel di Kanazawa, yang mampu berkarya dan berkontribusi meski dengan keterbatasan,” ungkap Pak Arief.
Program pengabdian masyarakat ini menjadi salah satu langkah nyata Universitas Amikom Yogyakarta dalam menunjukkan komitmennya terhadap kolaborasi sosial dan budaya. Selain berbagi, tim Amikom juga belajar tentang semangat kemandirian yang luar biasa dari komunitas lansia dan difabel di Jepang.
“Semoga pengalaman ini menjadi inspirasi bagi kami untuk terus melibatkan diri dalam kegiatan sosial, baik di Indonesia maupun di tingkat internasional,” pungkas Dr. Kusrini.
Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional
Koresponden:
Arief Setyanto, Kusrini, Sumarni Adi