Sleman, 19 November 2025 — Lomba Ilmu Bumi (LAMBUMI) 2025 resmi diselenggarakan di Universitas AMIKOM Yogyakarta, mempertemukan siswa SMA/MA/SMK sederajat dari berbagai daerah untuk berkompetisi dalam bidang geografi. Kegiatan ini terselenggara melalui kerja sama antara MGMP Geografi Kabupaten Sleman dan Program Studi Geografi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas AMIKOM Yogyakarta. Ajang ini digelar untuk mengasah kemampuan analitis peserta, memperluas wawasan lingkungan, serta meningkatkan kualitas pembelajaran geografi di tingkat nasional melalui rangkaian penyisihan, final, dan seminar nasional.
Acara dibuka dengan sambutan Sudarmawan, S.T., M.Kom., Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas AMIKOM Yogyakarta. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kompetisi seperti LAMBUMI merupakan ruang belajar penting bagi generasi muda untuk memahami dinamika lingkungan dan tanggung jawab manusia terhadap bumi. Ia menekankan empat budaya utama kampus — Purposing, Learning, Caring, dan Enjoyment — sebagai nilai yang mampu membentuk cara pandang peserta dalam menghadapi tantangan akademik.
“Kompetisi tidak hanya tentang menang, tetapi tentang proses belajar dan kemampuan memahami lingkungan secara lebih luas,” ujarnya.
Ketua MGMP Geografi Kabupaten Sleman, Wahyu Setyagraha Priadi, S.Pd., M.Pd., turut memberikan sambutan. Ia mengapresiasi kolaborasi dengan Universitas AMIKOM Yogyakarta dan menekankan bahwa keberanian siswa untuk mengikuti kompetisi merupakan langkah awal dalam mengembangkan kemampuan diri. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan harapan agar LAMBUMI dapat berkembang ke arah kegiatan yang lebih luas, termasuk edukasi mitigasi bencana.
“Tidak akan ada juara jika tidak ada yang berani tampil. Kompetisi adalah ruang untuk bertumbuh,” tegasnya.
Setelah sesi pembukaan, peserta diarahkan menuju laboratorium untuk mengikuti babak penyisihan. Pada tahap ini, ratusan peserta mengerjakan 75 soal pilihan ganda yang menguji pemahaman mereka terhadap berbagai aspek geografi, mulai dari atmosfer, litosfer, hidrosfer, hingga pemetaan digital. Proses penyisihan berjalan serentak dan diawasi proktor di setiap laboratorium untuk memastikan kelancaran dan ketertiban pelaksanaan.

Secara paralel, para guru pendamping dan peserta seminar mengikuti Seminar Nasional Geografi 2025 yang menghadirkan tiga pemateri dari berbagai institusi. Pemateri pertama, Dr. Ahmad Cahyadi, M.Sc. dari Universitas Gadjah Mada, memaparkan isu pengelolaan air tanah dan pentingnya data spasial dalam pengambilan keputusan lingkungan. Ia mengajak peserta memahami permasalahan air tanah melalui pendekatan ilmiah berbasis Sistem Informasi Geografis. “Air tanah adalah cadangan yang sering tidak kita sadari nilainya hingga terjadi krisis,” ungkapnya.
Pemateri kedua, Bayu Yanargi, S.Si., M.Kom. dari PT Grab Indonesia, menjelaskan peran data geospasial dalam pengoperasian layanan transportasi digital. Ia menyampaikan bagaimana pemutakhiran peta, ketepatan titik jemput, dan perhitungan jarak sangat bergantung pada akurasi data spasial. Sesi ketiga menghadirkan pemaparan dari PT Teknogis Indonesia, yang menjelaskan teknologi pemetaan modern serta perangkat GNSS presisi tinggi yang digunakan dalam berbagai proyek pemetaan nasional.
Usai babak penyisihan, enam tim terbaik melaju ke babak final untuk mempresentasikan analisis kasus di hadapan dewan juri. Tahap ini menilai ketepatan analisis, kemampuan berpikir kritis, serta kejelasan penyampaian peserta dalam waktu yang terbatas. Setelah proses penilaian selesai, panitia mengumumkan pemenang kompetisi LAMBUMI 2025.
Pada sesi awarding, panitia mengumumkan tiga pemenang utama. SMA Negeri 1 Godean meraih Juara 1 melalui tim yang terdiri dari Gertrudis Alun Saripan dan Devita Nur Rokhmah. SMA Negeri 1 Grabag Magelang meraih Juara 2 dengan siswa Tifani Gladys Saputra dan Keyla Fatma Sabrina. Sementara itu, SMA Negeri 1 Pakem Sleman meraih Juara 3 melalui tim Alisha Maura Saqeena dan Hasta Ardi Febyan. Para pemenang memperoleh uang pembinaan serta kesempatan beasiswa masuk Program Studi Geografi Universitas AMIKOM Yogyakarta.

Sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan pendidikan, LAMBUMI 2025 turut didukung oleh sponsor utama: Trani Mine Sulawesi, Grab Indonesia, PT TechnoGIS Indonesia, dan Project 34, serta sponsor pendukung: Kainnesia, Jete-Doran, dan EH Apparel.
Melalui penyelenggaraan LAMBUMI 2025, Universitas AMIKOM Yogyakarta dan MGMP Geografi Sleman berharap kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi akademik yang berkelanjutan serta sarana pembentukan karakter dan wawasan lingkungan bagi generasi muda. Kompetisi ini diharapkan mampu menginspirasi siswa untuk terus mengembangkan diri dan mengambil peran dalam isu-isu kebumian di masa depan.
Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional
Koresponden : Vidyana Arsanti




