Yogyakarta, 10 November 2025 – Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta, Prof. Dr. M. Suyanto, M.M., terpilih sebagai salah satu Tokoh Inspiratif Penyiaran Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2025 oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY. Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara Malam Anugerah Penyiaran DIY 2025 bertema “Pesta Penyiaran Istimewa: Never Ending Broadcasting” yang digelar di Auditorium Universitas AMIKOM Yogyakarta, Senin (10/11/2025) malam.
Selain Prof. Suyanto, terdapat enam tokoh lain yang menerima penghargaan serupa, Berikut ini Tujuh orang tokoh yang Menerima penghargaan Tokoh Inspiratif Penyiaran DIY 2025, yang dinilai memiliki kontribusi nyata dalam pengembangan dunia penyiaran dan kebudayaan di Yogyakarta.
- Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi – Putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, dikenal aktif dalam pemberdayaan masyarakat dan pelestarian budaya Yogyakarta.
- Bendara Pangeran Harya (BPH) Kusumo Bimantoro – Putra Paku Alam X yang berperan dalam pelestarian nilai budaya dan pengembangan arsitektur beridentitas lokal.
- Drs. H.M. Idham Samawi – Bupati Bantul dua periode (1999–2010) dan tokoh masyarakat yang berkontribusi dalam pembangunan media publik dan literasi sosial.
- Dr. Hj. Yuni Satia Rahayu, S.S., M.Hum. – Anggota DPRD DIY yang aktif memperjuangkan kesetaraan gender dan pendidikan politik bagi perempuan.
- (Alm.) KH Muhammad Imam Aziz – Tokoh Nahdlatul Ulama dan pengasuh Pondok Pesantren Bumi Cendekia Yogyakarta yang dikenal melalui gagasan dakwah sosialnya.
- Dr. KRT Akhir Lusono – Penyiar senior dan budayawan asal Gunungkidul yang telah berkiprah lebih dari tiga dekade dalam dunia penyiaran radio dan televisi lokal.
- Prof. Dr. M. Suyanto, M.M. – Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta, akademisi sekaligus pelaku industri kreatif yang berperan besar dalam pendidikan penyiaran dan pengembangan media digital di DIY.
Dalam wawancaranya, Prof. Suyanto menyampaikan rasa syukur atas penghargaan tersebut. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja bersama seluruh tim Universitas AMIKOM Yogyakarta yang selama ini berperan aktif dalam pengembangan dunia penyiaran, termasuk melalui RBTV, MQ FM, dan ADiTV.
“Sebenarnya bukan saya sendiri, ini kerja bareng teman-teman di Universitas AMIKOM Yogyakarta, di RBTV, MQ FM, dan ADiTV. Saya hanya mewakili saja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof. Suyanto menjelaskan bahwa keberadaan televisi dan radio kampus di Universitas AMIKOM Yogyakarta bukan semata sebagai media publikasi, melainkan juga menjadi wadah pembelajaran nyata bagi mahasiswa. Melalui laboratorium dunia kerja seperti MSV Studio, mahasiswa dapat memahami proses penyiaran dan produksi media secara profesional.
“Mengapa kita punya TV itu supaya mahasiswa mendapat pengalaman nyata. Dulu kita punya MSV Studio, tempat mahasiswa magang dan belajar langsung,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPID DIY, Hazwan Iskandar Jaya, menjelaskan bahwa penghargaan Tokoh Inspiratif Penyiaran DIY 2025 diberikan kepada individu yang dinilai memiliki dedikasi dan kontribusi nyata bagi kemajuan penyiaran di Yogyakarta. Ia menekankan bahwa penyiaran merupakan denyut kehidupan publik yang berperan penting dalam membangun optimisme dan literasi masyarakat di tengah perubahan era digital.
“Penghargaan ini kami berikan kepada tokoh yang karyanya menjadi sumber inspirasi bagi insan penyiaran. Di tengah derasnya arus digital, lembaga penyiaran di DIY mampu menjaga marwah, menjunjung kearifan lokal, dan terus berinovasi,” ujar Hazwan.
Hazwan juga menambahkan bahwa tema “Never Ending Broadcasting” diangkat sebagai pengingat bahwa semangat penyiaran tidak boleh berhenti. Menurutnya, penghargaan ini bukan hanya seremoni, tetapi bentuk komitmen KPID DIY dalam meneguhkan nilai-nilai penyiaran yang edukatif, informatif, dan inspiratif.
Sejalan dengan itu, Universitas AMIKOM Yogyakarta telah membangun ekosistem ekonomi kreatif yang kuat melalui Amikom Creative Economy Park (ACEP). Kawasan tersebut berhasil memperoleh peringkat dua dunia dalam kategori Promotion, serta mencatat prestasi lain di tingkat global, seperti peringkat 7 dunia untuk Leadership Visionary, 11 dunia untuk Engagement, dan 10 dunia untuk Funding for Sustainability.
Prof. Suyanto menegaskan bahwa unit usaha kampus seperti RBTV, MQ FM, dan ADiTV tidak hanya berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran, tetapi juga diarahkan untuk mendukung kemandirian finansial universitas. Ia menargetkan bahwa pada tahun 2030, sekitar 70 persen pendanaan kampus dapat bersumber dari badan usaha kreatif internal.
“Harapannya tahun 2030 bisa 70 persen pendanaan berasal dari badan usaha. Makanya funding for sustainability kita juga bagus,” tutupnya.
Acara Malam Anugerah Penyiaran DIY 2025 dihadiri oleh berbagai pimpinan lembaga penyiaran, Forkopimda DIY, serta perwakilan pemerintah daerah. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, melalui sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Kominfo DIY, turut menegaskan pentingnya penyiaran yang berakar pada nilai kemanusiaan dan kebudayaan khas Yogyakarta.
Dengan penghargaan ini, Universitas AMIKOM Yogyakarta memperkuat posisinya sebagai salah satu institusi pendidikan yang berperan aktif dalam pengembangan dunia penyiaran dan industri kreatif di tingkat nasional maupun internasional.
Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional
Koresponden: M. Suyanto
Sumber Video: Akun Youtube Kabar Jogja RBTV
https://www.youtube.com/watch?v=VrL1xDpYEew




