Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta Dorong Produktivitas Menulis Akademik

7 November 2025 | Berita Utama

“Kalau menunggu sempurna, orang takut salah dan akhirnya tidak menulis. Tidak apa-apa tulisan ada yang salah, nanti bisa direvisi. Yang penting mulai dulu.”

Kalimat sederhana itu menjadi prinsip hidup Prof. Dr. M. Suyanto, M.M., Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta, dalam menulis dan berkarya. Baginya, menulis bukan tentang kesempurnaan, melainkan tentang konsistensi dan keberanian untuk memulai.

Dalam dunia akademik, banyak orang berhenti di tengah jalan karena merasa tulisannya belum cukup baik. Namun, Prof. Suyanto justru menekankan bahwa setiap karya harus dimulai dari keberanian, karena ilmu yang tidak dituliskan akan hilang bersama waktu. Filosofi inilah yang melahirkan lebih dari 40 buku hasil karyanya, mencakup bidang film, multimedia, dan pemasaran, yang kini banyak dijadikan referensi di berbagai perguruan tinggi.

Produktivitas akademik tersebut mendapat perhatian publik setelah akun publikasi akademik @publikasiilmiah merilis daftar Top 10 Rektor Perguruan Tinggi Swasta dengan Sitasi Google Scholar Tertinggi Tahun 2025. Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta, Prof. Suyanto tercatat menempati peringkat kedua dalam daftar tersebut dengan total 6.910 sitasi. Hal ini merupakan refleksi dari konsistensi beliau dalam menulis dan membagikan ilmu, bukan sekadar untuk angka atau penghargaan, tetapi sebagai bentuk konsistensi dan dedikasi terhadap dunia pendidikan serta pengembangan pengetahuan di Indonesia.

Menulis untuk Mengabadikan Ilmu dan Menginspirasi Generasi

Dalam wawancara dengan Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional, Prof. Suyanto menyampaikan bahwa produktivitas menulis tidak semata-mata diukur dari jumlah karya, melainkan dari niat mengabadikan ilmu agar bermanfaat lintas waktu. Ia mendorong akademisi untuk tidak berhenti pada ide atau pengalaman pribadi, tetapi menuliskannya agar dapat dibaca dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.

“Jangan berhenti di ide atau pengalaman. Tulislah agar bisa dibaca dan bermanfaat bagi orang lain, bahkan bertahun-tahun ke depan,” pesannya.

Yang menarik, berbeda dengan kebanyakan buku akademik yang kaku, karya-karya Prof. Suyanto dikenal menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Ia percaya bahwa ilmu seharusnya dapat diakses semua orang, bukan hanya kalangan akademisi.

“Gunakan bahasa umum. Buku-buku saya dibuat agar bisa dibaca siapa saja, bahkan oleh tukang becak atau petani. Ilmu seharusnya bisa dinikmati semua orang,” tuturnya.

Lebih Lanjut, Selain produktif menulis, Prof. Suyanto kini tengah fokus menulis naskah film yang mengangkat kisah dan legenda lokal agar dapat dikenal di tingkat dunia.

“Indonesia itu kaya cerita. Tantangannya adalah bagaimana menjadikannya kelas dunia. Bagaimana caranya mengubah local story menjadi global story,” jelasnya.

Beberapa karya tulis beliau yang banyak disitasi antara lain The Secret of Screenplay: Oscar Winner and Box Office, Cinematography of Oscar Winner and Box Office, serta Visual Effect of Oscar Winner and Box Office. Buku-buku tersebut menjadi rujukan di berbagai perguruan tinggi dan profesional di bidang industri kreatif, perfilman dan komunikasi visual.

Capaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas AMIKOM Yogyakarta, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para akademisi muda di seluruh Indonesia untuk terus menulis dan berbagi ilmu. Prof. Suyanto menekankan bahwa setiap pengalaman dan ide bernilai ketika dituangkan menjadi tulisan yang bisa dibaca banyak orang.

“Jangan berhenti di ide atau pengalaman. Tulislah agar bisa dibaca dan bermanfaat bagi orang lain, bahkan bertahun-tahun ke depan,” pesannya

Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional
Kontributor : Rona Guiness