Dosen Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta Raih Beasiswa Doktoral MEXT di Jepang

29 September 2025 | Berita Utama

Dosen Program Studi S1 Informatika Universitas AMIKOM Yogyakarta, Ainul Yaqin, S.Kom., M.Kom., berhasil meraih Beasiswa Doktoral MEXT (Monbukagakusho) dari Pemerintah Jepang. Beasiswa ini akan membawanya melanjutkan studi doktoral di Graduate School of Systems Design, Department of Computer Science, Tokyo Metropolitan University (TMU), Jepang, mulai Awal Oktober 2025.

Beasiswa yang diraih Ainul merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas AMIKOM Yogyakarta dan Tokyo Metropolitan University (TMU) yang ditandatangani pada 18 November 2024 di Tokyo. Kerja sama ini membuka peluang lebih luas bagi dosen dan mahasiswa AMIKOM untuk mengembangkan studi internasional, khususnya melalui jalur University to University Recommendation.

Pada tahun ini, terdapat dua dosen Universitas AMIKOM Yogyakarta yang berhasil mendapatkan Beasiswa Doktoral MEXT di TMU, yaitu Ainul Yaqin, M.Kom. dan Satya Abdul Halim Bachtiar, M.Kom. Sebelumnya, sudah ada dua dosen AMIKOM yang juga memanfaatkan beasiswa tersebut, yakni Sumarni Adi, S.Kom., M.Cs. dan Anggit Ferdita Nugraha, S.T., M.Eng., yang saat ini tengah menempuh studi doktoral di TMU.

Ainul menjelaskan bahwa beasiswa yang ia terima mencakup studi selama tiga tahun dengan dukungan penuh, termasuk uang saku bulanan dari Pemerintah Jepang. “Beasiswa ini adalah kesempatan besar untuk melanjutkan riset saya di bidang Artificial Intelligence (AI), sekaligus memperluas jaringan akademik internasional,” ungkapnya.

Perjalanan Ainul Yaqin Raih Beasiswa Doktoral MEXT di Jepang

Perjalanan Ainul dalam memperoleh beasiswa ini tidaklah singkat. Ia memulai dengan menyusun research plan yang kemudian ia titipkan melalui jaringan akademik, salah satunya kepada dosen AMIKOM, Sumarni Adi, yang saat ini juga tengah menempuh studi doktoral di TMU. Dari research plan tersebut, calon pembimbing (sensei) di TMU menunjukkan ketertarikan, yang kemudian membuka jalan bagi Ainul untuk mendaftar ke universitas tersebut.

Tahapan yang ia jalani terdiri dari dua fase. Pertama, ia harus diterima sebagai mahasiswa TMU. Setelah dinyatakan lolos, barulah ia melalui seleksi beasiswa MEXT. Proses ini berlangsung hampir satu tahun, mulai dari pengajuan proposal hingga pengumuman akhir.

“Prosesnya memakan waktu panjang, dari penyusunan riset hingga pengumuman resmi beasiswa. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar,” ujar Ainul.

Persiapan Ainul tidak berhenti di situ. Sejak 2019, ia sudah menyiapkan diri dengan memperkuat portofolio akademik melalui publikasi di jurnal bereputasi dan membangun rekam jejak penelitian. Ia juga mendapatkan Beasiswa Non Degree Program Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris (PKBI) tahun 2024 dari pemerintah, yang membantunya meningkatkan kemampuan bahasa Inggris yang menjadi salah satu syarat seleksi.

Motivasi Ainul berangkat dari mimpinya sejak SMA, yaitu bisa “jalan-jalan keliling dunia melalui Jalur pendidikan dan riset.” Menurutnya, beasiswa ini bukan hanya membuka kesempatan untuk menimba ilmu, tetapi juga sarana memperluas wawasan dan jaringan internasional.

“Sejak lama saya bercita-cita bisa belajar di luar negeri tanpa membebani keluarga. Dengan beasiswa ini, saya bisa belajar, melakukan riset, sekaligus mewujudkan impian masa muda saya untuk jalan-jalan ke luar negeri,” tuturnya.

Sebagai penutup, Ainul memberikan pesan kepada mahasiswa dan dosen muda yang bercita-cita melanjutkan studi ke jenjang doktoral. Menurutnya, kunci utama adalah konsistensi. “Persiapkan diri sejak dini, jangan sprint tapi maraton. Publikasi ilmiah dan perencanaan jangka panjang sangat menentukan keberhasilan dalam meraih beasiswa internasional,” pesannya.

Keberhasilan Ainul dan para dosen Universitas AMIKOM Yogyakarta lainnya menjadi bukti nyata komitmen kampus dalam meningkatkan kualitas akademik sekaligus memperkuat jejaring global. Harapannya, langkah ini dapat membuka jalan bagi semakin banyak sivitas akademika untuk berkiprah di kancah internasional.

Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional
In Collaboration With : Ainul Yaqin