Yogyakarta, 22 Juli 2025 – Sebanyak 49 guru dari jenjang SD dan SMP se-Kabupaten Sleman mengikuti Pelatihan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) yang diselenggarakan di Laboratorium 7.6.1 dan 7.6.2 Universitas AMIKOM Yogyakarta pada Selasa, 22 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menunjuk Universitas AMIKOM Yogyakarta sebagai Lembaga Penyelenggara Diklat.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital para guru serta membekali mereka dengan kompetensi dasar dalam bidang koding dan kecerdasan artifisial. Program ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap agenda prioritas pendidikan nasional dalam menghadapi tantangan transformasi digital di lingkungan sekolah.
Dalam sambutan dari perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, disampaikan bahwa guru memiliki peran krusial sebagai ujung tombak pendidikan. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi melalui pelatihan seperti KKA sangat diperlukan agar guru mampu mengikuti perkembangan teknologi dan menyesuaikannya dengan proses pembelajaran. “Kami berharap pelatihan ini menjadi titik awal bagi guru untuk mengintegrasikan teknologi dalam kelas secara bijak dan kontekstual,” ungkapnya.
Pelatihan ini difasilitasi oleh para dosen Universitas AMIKOM Yogyakarta yang berpengalaman dalam bidang teknologi pendidikan. Untuk peserta dari jenjang SD yang berjumlah 20 orang, fasilitator kegiatan adalah Ika Nur Fajri, M.Kom. dan Melany Mustika Dewi, M.Kom. Sementara untuk jenjang SMP yang diikuti oleh 29 guru, fasilitator adalah Yoga Pristyanto, S.Kom., M.Eng. dan M. Nuraminudin, M.Kom.
Materi pelatihan disusun agar relevan dengan jenjang pendidikan peserta, dengan pendekatan praktis melalui simulasi berpikir komputasional yang aplikatif bagi siswa. Selain teori, peserta juga diberi tugas untuk mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi yang dapat diterapkan langsung di sekolah masing-masing.
Melany Mustika Dewi, M.Kom., salah satu fasilitator pelatihan, menyampaikan bahwa penguasaan dasar-dasar coding dan pemahaman kecerdasan artifisial menjadi bekal penting bagi guru di masa depan. “Kegiatan ini bukan hanya soal memahami teknologi, tapi juga membentuk pola pikir kreatif dan logis dalam menghadapi permasalahan pembelajaran,” ujarnya.
Selain memberikan materi, pelatihan ini juga menjadi ruang kolaboratif antar guru lintas sekolah. Selama kegiatan berlangsung, peserta terlibat aktif dalam diskusi, berbagi pengalaman, serta merancang solusi kontekstual yang dapat diadaptasi di lingkungan belajar mereka.
Kegiatan pelatihan KKA ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas guru di Sleman dalam mempersiapkan generasi yang melek teknologi, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Ke depan, kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan tinggi, dan sekolah akan menjadi kunci dalam memastikan keberlanjutan penguatan kompetensi tenaga pendidik.
Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional