Universitas AMIKOM Yogyakarta dan FPT Education Vietnam resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada Kamis, 12 Juni 2025 di Gedung Bappenas, Taman Suropati, Jakarta. Penandatanganan dilakukan untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pendidikan, pertukaran mahasiswa, dan pengembangan program internasional.
Acara penandatanganan diselenggarakan dalam rangkaian “Signing Ceremony Memorandum of Understanding” yang melibatkan tiga institusi pendidikan tinggi Indonesia dan FPT University. MoU ditandatangani oleh Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta, Prof. Dr. M. Suyanto, MM, dan Director of FPT International Institute, Dr. Hoang Viet Ha, dengan disaksikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Rachmat Pambudy. Hadir pula Duta Besar RI untuk Vietnam Denny Abdi, Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Mr. Ta Van Thong, CEO FPT Corporation Nguyen Van Khoa, serta jajaran kementerian dan pejabat tinggi lainnya.
Kerja sama ini mencakup berbagai bentuk kolaborasi strategis, seperti pertukaran mahasiswa dan staf akademik, pengembangan program magang internasional, serta pelaksanaan riset dan seminar bersama. Dalam MoU juga dicantumkan komitmen kedua belah pihak untuk mengembangkan inisiatif pendidikan transnasional, termasuk kemungkinan implementasi program studi dari FPT di Indonesia.
CEO FPT Corporation, Nguyen Van Khoa, turut menyampaikan sambutannya dalam seremoni tersebut. Ia menekankan bahwa FPT telah hadir di Jakarta sejak dua tahun terakhir dan terus memperluas kontribusinya di bidang teknologi dan pendidikan. “Sekarang kita telah berganti pada era Artificial Intelligence (AI) dan Semikonduktor, maka FPT akan terus berkontribusi bersama AMIKOM untuk bekerja sama dalam menciptakan perubahan dan transformasi positif,” ujarnya.
Nguyen juga menyoroti pentingnya sinergi antara institusi pendidikan dan industri teknologi sebagai kunci mencetak SDM unggul. “Saya harap dengan kerja sama ini kita dapat sukses bersama dan membawa nilai untuk Indonesia. Teknologi sangat penting bagi perkembangan di dunia ini, dan kita perlu untuk mengintegrasikan hal ini ke sektor pendidikan,” tambahnya.
Kunjungan dan Penjajakan Kerjasama antara FPT dan Universitas AMIKOM Yogyakarta
Sebelum penandatanganan resmi, delegasi dari FPT Education telah melakukan kunjungan ke Universitas AMIKOM Yogyakarta pada 10 Juni 2025. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan diskusi mendalam dan penjajakan teknis terhadap rencana kerja sama yang akan dijalankan.
Dalam kunjungan tersebut, pihak FPT memaparkan model pendidikan terapan yang mereka jalankan di Vietnam. Sistem perkuliahan FPT menggunakan pendekatan trimester dengan fokus pada keterlibatan industri, magang wajib, serta penyusunan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan global. FPT juga menawarkan model kerja sama program 3+0 dan dual degree, termasuk pelatihan dosen, dukungan kurikulum, hingga digital platform pembelajaran.
Menanggapi tawaran tersebut, Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Universitas AMIKOM Yogyakarta, Arief Setyanto, S.Si., M.T., Ph.D., menyampaikan bahwa AMIKOM terbuka terhadap peluang kolaborasi internasional, namun tetap memperhatikan regulasi pendidikan tinggi di Indonesia. Ia menyebut bahwa implementasi program lintas negara perlu menyesuaikan dengan kebijakan nasional, seperti rasio dosen terhadap mahasiswa dan akreditasi program.
“Kami menyambut baik ajakan kolaborasi ini, namun juga perlu memperhatikan batasan regulatif yang berlaku di Indonesia. Salah satu model yang memungkinkan untuk dijalankan lebih awal adalah pertukaran mahasiswa dan magang internasional. Dari situ kita bisa mulai menyusun kerangka kerja sama yang lebih luas secara bertahap,” jelas Arief Setyanto dalam diskusi tersebut.
Selain menjajaki integrasi kurikulum dan sistem pembelajaran, AMIKOM juga menyoroti potensi kontribusi FPT dalam penguatan jejaring industri, khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Penandatanganan MoU ini diharapkan menjadi langkah awal yang strategis dalam membuka akses pendidikan lintas negara dan memperluas kolaborasi global Universitas AMIKOM Yogyakarta. Kedua institusi sepakat untuk memulai implementasi kerja sama secara bertahap, diawali dengan pertukaran mahasiswa, magang, dan pengembangan program bersama yang sesuai dengan kerangka regulasi yang berlaku di kedua negara.
Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional
Kontributor: Rumini, Satya Abdul Halim