Muda Paham Fintech 2025 Bekali Mahasiswa Melek Keuangan Digital

3 June 2025 | Berita Utama

Yogyakarta, 29 Mei 2025 – Forum edukatif Muda Paham Fintech 2025 resmi digelar di Universitas AMIKOM Yogyakarta pada Kamis, 29 Mei 2025. Kegiatan ini menghadirkan berbagai pelaku industri keuangan digital sebagai upaya meningkatkan literasi keuangan mahasiswa dalam menghadapi kemajuan teknologi finansial yang pesat. Diselenggarakan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan didukung oleh sejumlah perusahaan fintech berizin OJK, acara ini menyasar kalangan muda sebagai kelompok strategis sekaligus rentan dalam ekosistem keuangan digital.

Dalam forum tersebut, mahasiswa Universitas AMIKOM Yogyakarta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai pinjaman daring, reputasi kredit, serta pentingnya bijak mengelola keuangan pribadi. Salah satu pembicara utama, Wildan Kesuma selaku Head of Corporate Affairs Easycash, menyampaikan materi tentang enam pilar penting sebelum berutang, termasuk pentingnya memastikan kemampuan bayar, memahami tenor, dan menghindari pinjaman dari platform ilegal.

“Pinjaman daring tidak selalu salah, namun pengguna harus paham dan waspada terhadap pinjaman ilegal yang tidak transparan serta menerapkan cara penagihan tidak etis,” jelas Wildan. Ia juga memperkenalkan konsep reputasi kredit sebagai “paspor keuangan” yang penting untuk masa depan finansial generasi muda.

Sementara itu, Arnoldyth Rodes Medo, CEO PT Smartec Teknologi Indonesia (BantuSaku), mengajak mahasiswa untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat dan bertanggung jawab. Dalam paparannya bertajuk Dompet Pintar Anak Kuliahan, ia menekankan bahwa pemahaman risiko dan keamanan data merupakan bagian penting dari penggunaan teknologi finansial.

“BantuSaku hadir bukan hanya sebagai penyedia pinjaman, tetapi juga sebagai mitra edukasi keuangan digital bagi generasi muda. Edukasi adalah fondasi utama kami,” ujar Arnoldyth di hadapan ratusan peserta yang memenuhi ruang seminar.

Selain materi utama, forum ini juga menghadirkan perwakilan dari Kredito dan Samir yang membahas tentang tanggung jawab dalam penggunaan fintech serta pentingnya menjaga keamanan data pribadi. Acara ini juga memperkenalkan istilah PINDAR (Pinjaman Daring) sebagai rebranding dari istilah pinjol yang selama ini berkonotasi negatif, dengan tujuan membangun persepsi yang lebih konstruktif terhadap pinjaman digital yang legal dan bertanggung jawab.

Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan adanya kesenjangan signifikan antara tingkat inklusi keuangan yang telah mencapai 80,51 persen dengan literasi keuangan yang baru di angka 66,46 persen. Fakta ini menjadi dasar kuat terselenggaranya forum edukasi ini, yang bertujuan menjembatani kesenjangan pemahaman masyarakat terhadap akses layanan keuangan digital.

Antusiasme mahasiswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dalam sesi tanya jawab, mulai dari cara mengecek legalitas platform pinjaman hingga strategi membangun skor kredit positif. Kegiatan ini tidak hanya bersifat satu arah, tetapi membuka ruang diskusi kritis antara mahasiswa dan pelaku industri.

Melalui terselenggaranya Muda Paham Fintech 2025, diharapkan mahasiswa Universitas AMIKOM Yogyakarta mampu menjadi generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga bijak secara finansial. Acara ini menjadi langkah konkret dalam membentuk ekosistem keuangan digital yang sehat, aman, dan bertanggung jawab bagi masa depan ekonomi Indonesia.

Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional

Sumber Berita: