Prof. Ema Utami Raih Penghargaan Sebagai Salah satu Tim Pelaksana Terbaik Kosabangsa 2024

22 May 2025 | Berita Utama

Makassar, 20 Mei 2025 – Prof. Dr. Ema Utami, S.Si., M.Kom., Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas AMIKOM Yogyakarta, terpilih sebagai salah satu dari 9 Tim Pelaksana Terbaik dari total 57 Tim Pelaksana Kosabangsa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti Seminar Hasil Program Kosabangsa Tahun Pelaksanaan 2024 yang diselenggarakan di Torilangi Ballroom, Gedung Menara Bosowa, Makassar.

Kegiatan seminar yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, tanggal 20 Mei 2025 tersebut menjadi forum evaluatif atas pelaksanaan Program Kosabangsa Tahun 2024 yang difokuskan pada penerapan inovasi dan teknologi yang tepat guna guna memberikan dampak nyata bagi masyarakat, serta mendorong kemandirian dan pemberdayaan komunitas secara berkelanjutan.

Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa) ini sendiri merupakan sebuah program hibah di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang diinisialisasi sejak tahun 2022 untuk mendorong kolaborasi antar perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera melalui sinergi antara perguruan tinggi.

Universitas Amikom Yogyakarta dipercaya sebagai salah satu Perguruan Tinggi pelaksana dalam program pendanaan Kosabangsa pada tahun 2024 dengan Universitas AKPRIND Indonesia sebagai Perguruan Tinggi pendamping, dimana Prof. Ema Utami bertindak sebagai Ketua Pelaksana dalam program bertajuk “Pemberdayaan Pengelolaan Air Bersih Menjadi Air Siap Minum dan Wisata Eduwisata Potensi Lokal Oyo River dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Kreatif di Desa Bleberan, Playen, Gunungkidul”.


Dalam program Kosabangsa tersebut, Prof. Ema menyoroti tantangan air bersih di Desa Bleberan yang berada di kawasan karst. Air tanah di wilayah tersebut memiliki kesadahan tinggi, sehingga tidak layak untuk langsung dikonsumsi. Bersama tim, Prof. Ema merancang dan mengimplementasikan sistem pengolahan air berbasis Water Softener System, yang berhasil menurunkan tingkat kesadahan air dari 324,9 mg/L menjadi 34,2 mg/L.

“Air bersih adalah kebutuhan mendasar. Jika kami bisa membantu masyarakat mengakses air siap minum dengan cara yang lebih terjangkau dan efisien, maka itu adalah bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi,” ujar Prof. Ema.

Universitas Amikom Yogyakarta Kembangkan Potensi Wisata Desa Bleberan melalui Program Kosabangsa 2024

Tak hanya berhenti pada aspek kesehatan, program Kosabangsa ini juga memanfaatkan potensi wisata Sungai Oyo sebagai objek wisata edukatif. Inovasi seperti perahu wisata bertenaga surya di Sungai Oyo dan penerangan di kawasan Goa Rancang Kencono bertenaga surya menjadi bagian dari pendekatan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Prof. Ema juga memimpin pelatihan pemasaran digital kepada masyarakat, agar promosi wisata dan air bersih siap minum dapat menjangkau pasar lebih luas melalui platform daring.

Program Kosabangsa ini berdampak nyata bagi masyarakat. Kini, Desa Bleberan memiliki akses air minum siap minum dengan biaya lebih rendah dibandingkan air isi ulang komersial. Sektor pariwisata juga menunjukkan peningkatan pengunjung dan pendapatan. Program Kosabangsa ini turut menghasilkan berbagai luaran, seperti publikasi ilmiah, dokumentasi media, dan perlindungan kekayaan intelektual.

Penghargaan yang diterima Prof. Ema Utami dalam Program Kosabangsa 2024 menjadi pengakuan atas pentingnya riset berbasis kebutuhan lokal dan kolaborasi lintas disiplin. Capaian ini juga mencerminkan peran aktif Universitas AMIKOM Yogyakarta dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara konkret.

Keberhasilan ini mempertegas komitmen Prof. Ema dalam menjadikan Universitas AMIKOM Yogyakarta sebagai pusat pengembangan riset terapan yang berpihak pada masyarakat. Penghargaan yang diterimanya menjadi simbol dari pentingnya keterlibatan dosen dalam menghasilkan solusi yang relevan dan berkelanjutan untuk desa-desa di Indonesia.

“Semoga capaian ini menjadi pemicu semangat baru bagi para peneliti untuk terus berkarya dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutup Prof. Ema.

Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional
In Collaboration With : Ema Utami