Talk Show “Pojok Rektor” dalam Bazar Ramadhan 2025 – Bahas Peran Kraton dan Pemerintah Daerah dalam Budaya dan UKM DIY

13 March 2025 | UMUM

Yogyakarta, 12 Maret 2025 – Dinas Koperasi dan UKM DIY, berkolaborasi dengan Universitas Amikom Yogyakarta, Radio MQFM Jogja, dan ADi TV mengadakan Talkshow “Peran Kraton dan Pemerintah Daerah dalam Melestarikan Budaya, Peningkatan UKM, dan Pemberdayaan Masyarakat DIY”. Agenda ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan Bazar Ramadhan 2025: Expose Produk Usaha Mikro. Acara yang berlangsung di Universitas AMIKOM Yogyakarta pada tanggal 11 hingga 13 Maret 2025 ini bertujuan untuk mempromosikan produk usaha mikro serta memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan komunitas UKM di DIY.

Dalam sambutannya, Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi menekankan pentingnya menjaga kualitas produk UKM, terutama di sektor makanan dan minuman. Menurutnya, pelaku UKM harus memperhatikan standar kesehatan dan keamanan produk agar bisa terus diterima masyarakat. “Produk makanan dan minuman tidak boleh hanya asal jadi. Harus sehat dan berkualitas, karena itu yang akan menjaga kepercayaan konsumen,” ujar Gusti Mangkubumi.

Beliau juga menyampaikan bahwa lebih dari 1.200 UKM telah menjadi anggota Kadin DIY, dan diharapkan UKM yang bergabung terus didorong untuk memperhatikan kebutuhan pasar serta melakukan inovasi produk.

Sementara itu, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A, menegaskan bahwa budaya layanan masyarakat Yogyakarta harus tercermin dalam usaha kecil dan menengah. Ia mengingatkan bahwa pelaku UKM tidak hanya dituntut kreatif tetapi juga harus menjaga sopan santun dan etika layanan, sebagai ciri khas masyarakat DIY. “Budaya dalam melayani konsumen harus tetap menjadi prioritas, karena itu bagian dari identitas kita di Yogyakarta,” tegasnya. Ia juga mengajak pelaku UKM untuk terus meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha agar produk yang ditampilkan di pameran dapat berlanjut ke pasar yang lebih luas.

Bazar ini sendiri diikuti oleh 27 tenant yang terdiri dari 13 tenant UKM binaan SiBakul Dinas Koperasi dan UKM DIY dan 14 tenant mahasiswa AMIKOM. Beragam produk ditampilkan mulai dari kuliner, kerajinan, hingga produk inovatif mahasiswa. Melalui bazar ini, pengunjung dapat langsung membeli produk sekaligus mendorong tumbuhnya usaha lokal.

Amikom Luncurkan ADi TV sebagai Media Edukasi dan Budaya

Dalam kesempatan tersebut, juga terdapat agenda Soft Launching ADi TV sebagai bagian dari unit media resmi yang dikelola dan dikembangkan oleh Universitas Amikom Yogyakarta. Peluncuran ADi TV ditandai dengan peresmian oleh Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi (Ketua Kadin DIY) dan Prof. Dr. M. Suyanto, M.M. (Rektor Universitas Amikom Yogyakarta) di hadapan para tamu undangan, pelaku usaha mikro, serta mahasiswa. ADi TV diharapkan menjadi media yang mengusung misi pendidikan, pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Selain berfokus pada konten budaya dan edukasi, ADi TV juga diarahkan untuk menjadi sarana promosi bagi produk-produk UKM dan inovasi mahasiswa, termasuk memperkenalkan hasil karya yang lahir dari lingkungan kampus Amikom. Ke depannya, ADi TV akan menghadirkan berbagai program, mulai dari liputan komunitas, profil UKM, edukasi bisnis, hingga acara seni dan budaya yang relevan dengan kehidupan masyarakat Yogyakarta.

Prof. Dr. M. Suyanto, M.M. menyampaikan bahwa ADi TV merupakan bagian dari komitmen Universitas Amikom Yogyakarta untuk menghadirkan media yang tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga mengedukasi masyarakat dan mempromosikan nilai-nilai budaya lokal. Menurutnya, ADi TV akan menjadi platform yang menyinergikan dunia pendidikan, usaha kecil menengah (UKM), dan pelestarian budaya.

“Kami berharap ADi TV bisa menjadi wadah bagi masyarakat, pelaku UKM, serta mahasiswa untuk berbagi informasi, belajar, dan melestarikan budaya. Media ini akan menjadi bagian dari kontribusi Amikom untuk masyarakat Yogyakarta,” ujar Prof. Suyanto.

Talk Show “Pojok Rektor” Bahas Peran Kraton dan Pemerintah Daerah dalam Budaya dan UKM DIY

Acara dilanjutkan dengan Talkshow “Pojok Rektor” edisi perdana yang mengangkat tema “Peran Kraton dan Pemerintah Daerah dalam Melestarikan Budaya, Peningkatan UKM, dan Pemberdayaan Masyarakat DIY”. Acara yang disiarkan di ADi TV ini, Dipandu oleh Bara Zulfa, talkshow ini menghadirkan narasumber Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, Prof. Dr. M. Suyanto, M.M., Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A, dan Rahadi Abra (Wakil Ketua Kadin DIY).

Dalam diskusi tersebut, Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi menekankan pentingnya menjaga kualitas produk UKM sebagai bagian dari jati diri Yogyakarta. Menurutnya, produk UKM DIY harus mencerminkan identitas budaya yang kuat, sehingga tidak hanya sekadar laku di pasar, tetapi juga mampu memperkenalkan nilai budaya lokal. Ia juga mengingatkan bahwa kesehatan dan keamanan produk, terutama makanan dan minuman, adalah aspek yang tidak bisa diabaikan. “Kualitas produk harus dijaga, tidak hanya tampilan, tetapi juga kandungan dan prosesnya, agar aman bagi konsumen,” ujar Gusti Mangkubumi.

Sementara itu, Prof. Dr. M. Suyanto, M.M., selaku Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, mengungkapkan bahwa budaya dan teknologi harus berjalan beriringan. Ia menjelaskan bahwa AMIKOM berkomitmen untuk mendukung pelestarian budaya melalui ekonomi kreatif dan penguatan UKM berbasis inovasi teknologi. “Kami di AMIKOM terus mendorong mahasiswa untuk mengembangkan produk-produk berbasis budaya lokal, termasuk melalui teknologi digital, media, dan animasi. Ini bentuk kontribusi nyata AMIKOM dalam melestarikan budaya sekaligus mendukung UKM,” kata Prof. Suyanto.

Lebih lanjut, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A., menyoroti tantangan dan peluang UKM DIY. Menurutnya, meskipun DIY memiliki banyak potensi UKM, masih diperlukan upaya bersama untuk meningkatkan kualitas, inovasi, dan daya saing produk. Ia menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan pendampingan kepada UKM, termasuk melalui pelatihan, bantuan legalitas usaha, hingga penguatan jaringan pasar. “Kami terus dorong UKM untuk tidak hanya berfokus pada produksi, tapi juga memperhatikan kualitas dan inovasi produk yang sesuai kebutuhan pasar,” ujarnya.

Rahadi Abra, selaku Wakil Ketua Kadin DIY, menambahkan bahwa Kadin DIY membuka ruang besar bagi UKM untuk berkembang melalui kemitraan bisnis dan jejaring nasional hingga internasional. Ia juga menyampaikan pentingnya pendidikan kewirausahaan bagi generasi muda agar siap menghadapi tantangan dunia usaha yang semakin kompetitif. “UKM harus terus dibina agar siap naik kelas. Kadin siap menjadi mitra strategis bagi para pelaku UKM,” katanya.

Talk Show ini menjadi wadah penting untuk menyampaikan gagasan dan merumuskan langkah nyata dalam melestarikan budaya sekaligus memberdayakan UKM sebagai pilar ekonomi daerah. Seluruh narasumber sepakat bahwa kolaborasi antara Kraton, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan dunia usaha harus terus diperkuat untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian budaya dan penguatan ekonomi masyarakat.

Menutup talk show, para narasumber mengajak seluruh pihak, termasuk mahasiswa dan masyarakat luas, untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung pelestarian budaya dan penguatan UKM, agar Yogyakarta tetap menjadi daerah yang istimewa, tidak hanya dalam budaya tetapi juga dalam ekonomi kreatif.

Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional