Amikom Tambah Doktornya, Dr. Emigawaty Ciptakan Model Penilaian Data Pemerintah Terbuka Berbasis Dampak Sosial dan Ekonomi

21 January 2025 | Berita Utama

Dosen Prodi Informatika Universitas Amikom Yogyakarta, Dr. Emigawaty berhasil meraih gelar doktor dalam Sidang Terbuka Program Doktor Sistem Informasi Universitas Diponegoro pada 15 Januari 2025. Dalam sidang yang berlangsung di Ruang Sidang Utama Gedung TTB A, Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro, ia mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Model Penilaian Open Government Data Terhadap Dampak Sosial dan Ekonomi Pada Portal Data Pemerintah.”

Penelitian ini mengembangkan model baru Untuk menilai data pemerintah terbuka pada portal data pemerintah yang berfokus pada dampak sosial dan ekonomi. Model ini menawarkan pendekatan berbeda dibandingkan model penilaian yang sudah ada, seperti Open Data Barometer dan Open Data Index, yang umumnya belum memberikan perhatian khusus terhadap dampak sosial dan ekonomi dari data pemerintah terbuka.

Dr. Emigawaty menjelaskan, open government data merupakan kebijakan global yang mendorong pemerintah untuk menyediakan data secara bebas, tanpa lisensi atau autentikasi, sehingga dapat diakses oleh masyarakat kapan saja dan di mana saja. Data ini biasanya disimpan dalam repositori yang dikenal sebagai portal “Satu Data” di Indonesia. Model yang dikembangkan Dr. Emigawaty dapat digunakan untuk menilai dataset dalam portal tersebut dan memberikan rekomendasi yang relevan bagi peneliti, mahasiswa, serta pemerintah sebagai penyedia dan pengelola data.

Selain itu, Dr. Emigawaty berharap model yang dihasilkannya dapat diimplementasikan dalam bentuk sistem pendukung keputusan (decision support system) yang lebih terintegrasi dan aplikatif. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi baru dalam mengoptimalkan pemanfaatan open government data.

Sidang ini dipimpin oleh Prof. Ir. Mochamad Agung Wibowo, M.M., M.Sc., Ph.D. sebagai Ketua Sidang sekaligus penguji. Penguji lainnya meliputi Prof. Dr. Rahmad Gernowo, M.Si sebagai Sekretaris Sidang, Prof. Dr. Ir. Ford Lumban Gaol, S.Si., M.Kom. sebagai penguji eksternal, serta Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA dan Rinta Kridalukmana, S.Kom., M.T., Ph.D. sebagai penguji internal. Dalam disertasi tersebut, Dr. Emigawaty, dibimbing oleh Prof. Dr. Kusworo Adi, S.Si., M.T. sebagai promotor utama, serta Prof. Dr. Noor Ismawati dan Prof. Dr. Adian Fatchur Rochim, S.T., M.T. sebagai co-promotor.

Dr. Emigawaty memulai studi doktoralnya di usia 46 tahun, dan berhasil menyelesaikannya dalam waktu tiga tahun di Universitas Diponegoro, Ini menjadi bukti nyata bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar pendidikan tinggi.

“Bagi yang sedang melanjutkan studi, apalagi yang muda-muda, segeralah untuk fokus menyelesaikan pendidikan. Manfaatkan masa muda dengan semangat untuk belajar dan berkarya,” ujar Dr. Emigawaty. Ia menekankan bahwa fokus dan kedisiplinan adalah kunci utama untuk menyelesaikan pendidikan tepat waktu.

Selain itu, Dr. Emigawaty memberikan semangat kepada mereka yang sedang menghadapi kesulitan, terutama dalam menyelesaikan disertasi. “Ketika sedang buntu atau merasa tidak tahu apa yang harus dilakukan, jangan lupa untuk berdoa. Doa adalah kunci yang mampu membuka jalan keluar dari kebuntuan,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa perjuangan dalam pendidikan tinggi memerlukan tekad yang kuat dan kerja keras. Dengan kombinasi usaha, doa, dan dedikasi, setiap mahasiswa dan dosen dapat mengatasi tantangan akademik, termasuk dalam menyelesaikan penelitian atau disertasi.

Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional
Koresponden : Emigawaty