Mukhlis Nur Arif dan Danang Tri Atmaja, mahasiswa Program Studi Teknik Komputer Universitas Amikom Yogyakarta, berhasil meraih prestasi membanggakan dengan meraih Juara 3 pada kategori Networking di ajang Electro Activities Programme (E-TIME) 2024 Pada 6 Agustus 2024 di Universitas Indonesia. Kompetisi bergengsi berskala nasional ini diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jakarta dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi serta siswa SMA/K sederajat.
E-TIME yang telah memasuki tahun ke-11 menghadirkan empat kategori lomba, yaitu Programmable Logic Controller (PLC), Networking, Line Follower (LF), dan Lexium Cobot. Ajang ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan semangat kompetitif peserta serta menjadi wadah aspirasi bagi mereka yang berkecimpung di bidang Teknik Elektro dan teknologi.
Dalam kategori Networking, Mukhlis dan Danang menghadapi tantangan berat, mulai dari pengujian pengetahuan mereka tentang jaringan komputer, konfigurasi software simulasi Cisco Packet Tracer, hingga penggunaan mikrotik berbasis software. Di babak final, mereka berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya dengan melakukan konfigurasi dan troubleshooting pada topologi jaringan yang lebih kompleks.
Program Studi Teknik Komputer Universitas Amikom Yogyakarta sendiri mengirimkan tiga tim dalam kompetisi ini, masing-masing terdiri dari dua mahasiswa. Selain Mukhlis dan Danang, peserta lain yang ikut berkontribusi adalah Aiko Nur Hendry Yansyah, Hanif Rifqi Alkhafizh, Rodif Zainul Isro’i, dan Zaimy Cakra Andika. Keikutsertaan mereka mencerminkan komitmen Prodi dalam mendorong mahasiswanya untuk aktif berkompetisi di tingkat nasional.
Upaya Program Studi Teknik Komputer Dalam Mencetak Mahasiswa yang berprestasi
Sekretaris Program Studi Teknik Komputer, Banu Santoso, S.T., M.Eng., menyampaikan bahwa prestasi ini merupakan hasil dari pembinaan intensif yang dilakukan oleh Prodi. “Kami selalu mendukung mahasiswa berbakat dengan memberikan pelatihan, bootcamp, hingga kesempatan mendapatkan beasiswa. Selain itu, pengalaman mengikuti lomba seperti ini juga dikonversi menjadi nilai akademik, sehingga semakin memotivasi mahasiswa untuk terus berprestasi,” ujar Banu.
Banu menunjukan Komitmen Prodi Teknik Komputer dalam mencetak mahasiswa berprestasi melalui pengkaderan yang terstruktur dan berkelanjutan. Beliau menjelaskan bahwa mereka secara aktif mencari bibit unggul dari mahasiswa baru untuk dilatih dan diarahkan ke berbagai kompetisi.
Sebagai bentuk apresiasi, Prodi memberikan insentif menarik bagi mahasiswa yang berprestasi. “Mahasiswa yang berhasil meraih kemenangan akan mendapatkan beasiswa, konversi nilai mata kuliah tertentu, hingga pembebasan tugas akhir atau skripsi. Langkah ini kami tempuh agar mereka semakin termotivasi untuk berprestasi,” tambah Banu.
Dalam pengkaderan ini, Prodi Teknik Komputer juga memastikan regenerasi berjalan dengan baik. Mahasiswa yang sudah berpengalaman dan pernah memenangkan kompetisi didorong untuk menjadi mentor bagi adik tingkatnya. “Kami ingin memastikan bahwa setiap generasi memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Oleh karena itu, kami melibatkan mahasiswa senior untuk membimbing junior mereka, sehingga tercipta tradisi berprestasi yang berkesinambungan,” jelasnya.
Selain itu, Prodi secara rutin mengadakan kegiatan internal seperti pelatihan teknis dan simulasi kompetisi untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan di lomba-lomba berikutnya. “Kami ingin membangun budaya kompetitif di lingkungan Prodi, di mana mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga aktif mengasah kemampuan mereka di dunia nyata,” tambah Banu.
Dengan strategi pengkaderan yang matang, Prodi Teknik Komputer Universitas Amikom Yogyakarta berharap dapat terus mencetak mahasiswa unggul yang mampu bersaing di berbagai ajang teknologi. Banu menutup dengan harapan agar program ini tidak hanya melahirkan juara, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berprestasi dan berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional
Narasumber: Banu Santoso