Universitas Amikom Yogyakarta dan Tokyo Metropolitan University Perkuat Kerjasama, Buka Peluang Beasiswa MEXT Ke Jepang bagi Dosen

4 December 2024 | Berita Utama

Universitas Amikom Yogyakarta resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Tokyo Metropolitan University (TMU), khususnya dengan Community-centric Systems (CcS) Research Center yang dipimpin oleh Prof. Dr. Naoyuki Kubota. Penandatanganan ini berlangsung pada 18 November 2024 di Tokyo, Jepang, dengan disambut langsung oleh Prof. Kubota yang memiliki hubungan panjang dengan Amikom.

Direktur Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta, Prof. Dr. Kusrini, M.Kom.., menyampaikan bahwa hubungan Amikom dengan TMU ini telah terjalin sejak 2019 melalui Prof. Dr. Naoyuki Kubota, Direktur Community-centric Systems Research Center di TMU. Kolaborasi ini bermula dari partisipasi Prof. Kubota sebagai keynote speaker pada salah satu konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Amikom, yaitu ICITISEE 2019. Hubungan tersebut terus berlanjut dan berkembang hingga kunjungan terbaru tim Amikom ke TMU yang baru saja dilakukan.

Pada tahun ini, beliau juga ikut berbagi ilmu sebagai pembicara utama dalam The 2024 7th International Conference on Information and Communications Technology (ICOIACT) yang diselenggarakan oleh Universitas Amikom Yogyakarta pada 20 November 2024 di Jepang.

Universitas Amikom Yogyakarta menyelenggarakan Konferensi Internasional ICOIACT 2024 di Jepang

“Kunjungan ini memungkinkan kami melihat langsung fasilitas dan laboratorium TMU yang sangat lengkap. Kami juga berdiskusi mengenai kolaborasi penelitian dan pengembangan keilmuan melalui workshop yang akan diadakan bersama dosen dan mahasiswa, termasuk perguruan tinggi lain di Indonesia,” ujar Prof. Kusrini.

Salah satu poin strategis dari kerjasama ini adalah perluasan peluang bagi dosen Amikom untuk melanjutkan studi doktoral di Jepang melalui program Beasiswa Monbukagakusho (MEXT). Tidak hanya dosen Amikom saja yang ditawarkan, namun Mahasiswa Amikom juga ditawarkan beasiswa yang sama, untuk melanjutkan studinya ke jenjang S2 dan S3 melalui program fast track. Beasiswa ini menawarkan pendanaan penuh dari pemerintah Jepang, mencakup biaya kuliah, tunjangan hidup bulanan, tiket pesawat pulang-pergi, visa, dan akomodasi.

Proses pendaftaran beasiswa MEXT ada 2 jalur, yaitu jalur rekomendasi universitas dan jalur kedutaan besar. TMU menawarkan MEXT jalur rekomendasi universitas, dimana syarat dan proses seleksinya cukup mudah. Dosen atau Mahasiswa Amikom akan melewati 2 tahap, yaitu seleksi administrasi dan wawancara. Seleksi administrasi berupa Syarat IPK > 2.3, Usia < 35 tahun, skor CEFR kemampuan bahasa Inggris minimal Level B2 (dapat menggunakan sertifikat hasil tes online EF SET), dan rencana penelitian. Jika syarat administrasi dinyatakan lolos oleh TMU, maka akan lanjut ke proses wawancara. Wawancara biasanya dilakukan oleh calon supervisor, pertanyaannya seputar rencana penelitian, motivasi melanjutkan studi di Jepang, alasan memilih TMU, dan rencana setelah lulus studi di TMU. Setelah wawancara, maka dokumen pelamar akan dikirimkan ke MEXT untuk diseleksi. Kabar bahagianya adalah, karena TMU menawarkan MEXT jalur universitas, maka dokumen yang dinyatakanh lolos seleksi TMU, otomatis akan lolos juga di tahap seleksi MEXT.

Saat ini, dua dosen Amikom, yaitu Sumarni Adi, S.Kom., M.Cs., dan Anggit Ferdita Nugraha, S.T., M.Eng., telah memanfaatkan beasiswa tersebut dan saat ini tengah menempuh studi di TMU. Harapannya, lebih banyak dosen dan ada mahasiswa Amikom yang dapat memanfaatkan Beasiswa MEXT untuk melanjutkan studi di Jepang di masa depan.

“Program ini tidak hanya membantu peningkatan kapasitas individu, tetapi juga berkontribusi pada kualitas pendidikan dan penelitian di Amikom,” ujar Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan, Arief Setyanto, S.Si., M.T., Ph.D.

Kerjasama ini juga membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen Amikom untuk memanfaatkan fasilitas laboratorium TMU dalam kerangka penelitian bersama. TMU juga telah memberikan komitmen untuk membantu Amikom mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam proses belajar-mengajar.

Selain itu, Amikom dan TMU juga telah menyepakati penyelenggaraan The 2025 8th International Conference on Information and Communications Technology (ICOIACT) yang rencananya akan diselenggarakan di TMU pada Bulan Desember 2025.

“TMU menjadi mitra strategis kami dalam penyelenggaraan ICOIACT 2025. Lokasinya yang berada di Tokyo memberikan akses luas untuk menarik partisipasi dari akademisi dan peneliti internasional,” tambah Pak Arief.

Fadya RY – Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional

Koresponden:
Arief Setyanto, Kusrini, Sumarni Adi