Universitas Amikom Yogyakarta Teken MoU dengan KPID DIY dalam GLSP Goes to Campus untuk Tingkatkan Literasi Media di Kalangan Mahasiswa

7 November 2024 | Berita Utama

Yogyakarta, 31 Oktober 2024 – Universitas Amikom Yogyakarta kembali menegaskan komitmennya dalam mengedukasi mahasiswa sebagai konsumen media yang kritis dan cerdas dengan menjadi tuan rumah kegiatan Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) Goes to Campus. di Ruang Citra 2, Kampus Amikom.

Agenda yang diinisiasi oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY, GLSP Goes to Campus merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pekan Anugerah Penyiaran KPID DIY 2024. Dalam kesempatan tersebut, Universitas Amikom Yogyakarta Melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan KPID DIY, serta Implementing Agreement (IA) antara KPID DIY dan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta.

MoU ini mencakup berbagai kerja sama di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, mulai dari pendidikan, penelitian, hingga pengabdian masyarakat. Kerja sama ini juga mengintegrasikan partisipasi mahasiswa Amikom dalam kegiatan Anugerah Penyiaran yang diselenggarakan oleh KPID DIY.

Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) adalah inisiatif yang digagas KPID DIY untuk memberikan edukasi literasi media kepada mahasiswa. Menggandeng universitas-universitas ternama di Yogyakarta, termasuk Universitas Amikom, GLSP bertujuan agar mahasiswa memiliki wawasan kritis dan cerdas dalam mengkonsumsi konten media.

Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan, Arief Setyanto, S.Si., M.T., Ph.D., dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan Ketua KPID DIY, Hazwan Iskandar Jaya, S.P.,Med.,CMT ASEAN, Sekaligus membuka Acara Launching GLSP Goes To Campus.

Dalam sambutannya, Hazwan menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai generasi muda dalam mengawasi konten penyiaran. “Kami berharap mahasiswa dan masyarakat dapat melihat ke masa depan, bukan hanya menunduk pada perangkat mereka,” ujar Hazwan, mengajak mahasiswa untuk tidak hanya terpaku pada konten digital tetapi juga memperhatikan tayangan televisi dan radio yang berbasis frekuensi.

Hazwan juga menyoroti perkembangan media internet yang berpotensi menimbulkan tantangan bagi penonton. “Perkembangan media internet saat ini memunculkan pertanyaan penting yang wajib dijawab oleh kita semua: apa yang kita dapatkan ketika melihat konten di HP? Apakah bermanfaat atau merugikan?” tambahnya. KPID DIY, lanjut Hazwan, berkomitmen untuk menyediakan informasi tayangan yang sesuai bagi masyarakat dan mengajak penyiaran untuk menghadirkan lebih banyak konten yang edukatif serta informatif.

Selain itu, Hazwan mendorong generasi muda, terutama mahasiswa, untuk belajar dan memproduksi konten lokal yang mengangkat budaya serta potensi daerah. Hal ini sejalan dengan tujuan Pekan Anugerah Penyiaran yang akan digelar pada 10 November 2024. “Penjelasan mengenai penguatan konten lokal juga menjadi bagian dalam gelar karya Pekan Anugerah Penyiaran,” pungkas Hazwan.

Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa dalam penyiaran lokal yang lebih informatif dan edukatif, serta mendorong kreativitas dalam memproduksi konten yang berdaya saing di era digital.

Fadya RY –
Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional