Yogyakarta, 11 Oktober 2024 – Universitas Amikom Yogyakarta menyelenggarakan Sidang Senat terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-30 dengan rangkaian acara penuh makna pada Jumat, 11 Oktober 2024, di Ruang Cinema Amikom. Acara yang dihadiri oleh segenap civitas akademika, pengurus yayasan, serta tamu undangan ini menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang Amikom selama tiga dekade dalam mengembangkan dunia pendidikan, khususnya di bidang ekonomi kreatif.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Dies Natalis, Ibnu Hadi Purwanto, M.Kom., menyampaikan bahwa tema yang diusung dalam Dies Natalis kali ini adalah “Be United, Be University”. Menurutnya, tema tersebut mencerminkan semangat kebersamaan dan persatuan yang terus dijaga oleh seluruh civitas akademika Universitas Amikom Yogyakarta.
“Dies Natalis ini adalah momen refleksi bagi kita semua. Tidak hanya sekadar merayakan usia ke-30, tetapi juga melihat kembali perjalanan panjang yang telah kita lalui bersama,” ujarnya.
Ibnu Hadi juga memaparkan rangkaian kegiatan yang telah terlaksana untuk memperingati Dies Natalis ke-30 ini. Terdapat 13 kegiatan yang digelar, meliputi berbagai lomba olahraga, acara internasional, hingga kegiatan sosial yang mengajak partisipasi masyarakat. Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah acara Amikom Bersholawat, yang dihadiri oleh ribuan jamaah dan menjadi simbol kebersamaan antara Amikom dan masyarakat.
Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Prof. Dr. M. Suyanto, M.M., menyampaikan rasa syukur atas perjalanan panjang Amikom selama 30 tahun yang telah membawa institusi ini menjadi salah satu perguruan tinggi yang unggul di bidang ekonomi kreatif berbasis entrepreneurship.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Suyanto juga menekankan visi Amikom ke depan, yaitu menjadi perguruan tinggi unggulan dunia yang tidak hanya berprestasi secara akademik tetapi juga mampu “menebar kebajikan”. Salah satu bentuk konkret dari visi tersebut adalah pemberian beasiswa bagi sekitar 150 mahasiswa kurang mampu yang diberikan oleh Amikom sebagai wujud nyata pengabdian kepada masyarakat.
“Menebar kebajikan adalah bagian dari visi besar kita. Beasiswa yang kita berikan adalah wujud kecil dari komitmen kita untuk membantu mereka yang membutuhkan dan untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” tegasnya.
Selain itu, Prof. Suyanto juga membagikan informasi tentang proyek-proyek besar Amikom di dunia animasi, termasuk film Ajisaka yang saat ini dalam proses produksi dengan standar Hollywood. Proyek ini melibatkan kolaborasi dengan aktor dan tim produksi internasional, sebagai upaya Amikom untuk membawa karya kreatif Indonesia ke panggung dunia.
“Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia, khususnya Yogyakarta, mampu menghasilkan karya animasi yang bisa bersaing di kancah internasional. Melalui film Ajisaka, kita berharap dapat menyebarkan cerita-cerita lokal dengan kualitas global,” tambahnya.
Ketua Pengurus Yayasan Amikom Yogyakarta, Dr. Rum M. Andri Kristiyanto Rasyid, mengenang sejarah berdirinya Amikom pada tahun 1994. Beliau mengingat kembali bagaimana Amikom dibangun dari awal oleh para pendiri dengan tekad yang kuat dan semangat pantang menyerah.
“Amikom berdiri dari sebuah impian besar dan penuh perjuangan, dimulai dari nol hingga sekarang menjadi salah satu perguruan tinggi yang dikenal di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.
Beliau menegaskan bahwa kesuksesan yang diraih Amikom selama 30 tahun ini adalah hasil kerja keras semua pihak, mulai dari pendiri, pengurus yayasan, dosen, hingga seluruh karyawan dan mahasiswa. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas dedikasi dan komitmen yang diberikan oleh para dosen dan staf dalam mendidik serta memajukan Amikom.
“Tanpa kebersamaan dan kerja keras seluruh pihak, Amikom tidak akan bisa berdiri tegak seperti saat ini,” tambahnya.
Selanjutnya, Ketua Pembina Yayasan Amikom Yogyakarta, Dr. Muhamad Idris Purwanto, M.M., menyampaikan pentingnya rasa syukur ini sebagai fondasi untuk mencapai harapan-harapan besar di masa depan. Ia menilai bahwa tanpa rasa syukur, sulit bagi Amikom untuk terus berkembang dan menghadapi tantangan di era yang semakin kompleks.
“Rasa syukur ini bukan hanya bentuk pengakuan terhadap apa yang sudah dicapai, tetapi juga menjadi modal kita untuk terus berjuang menghadapi masa depan,” jelasnya.
Selain itu, beliau mengajak seluruh civitas akademika untuk selalu mengenang jasa para pendiri dan tokoh-tokoh yang telah berperan besar dalam membangun Amikom. Dr. Idris mengingatkan bahwa keberhasilan Amikom saat ini tidak lepas dari kontribusi para pendahulu yang telah memberikan dedikasi dan pengorbanan.
“Kita harus selalu mengenang dan mendoakan para pendiri serta tokoh yang telah berjasa. Mereka telah meletakkan pondasi yang kuat bagi Amikom, dan kita memiliki tanggung jawab untuk meneruskan perjuangan ini,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Universitas Amikom Yogyakarta juga memberikan penghargaan kepada sejumlah dosen yang telah berhasil menyelesaikan studi doktoralnya. Penyambutan ini menjadi salah satu bagian penting dari perayaan, sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian akademik para dosen yang telah meraih gelar doktor. Berikut adalah para Dosen yang menerima penghargaan tersebut:
– Hanif Al Fatah, S.Kom., M.Kom., Ph.D.
– Dr. Nurbayti, S.I.Kom., M.A.
– Robert Marco, M.T., Ph.D
– Dr. Ir. Yoga Sahriah, S.Kom., M.Kom
– I Made Artha Agyatia, S.T., M.Eng., Ph.D
– Dr. Sri Ngudi Wahyuni, S.T., M.Kom.
Acara penyambutan doktoral ini sekaligus menjadi refleksi atas perjalanan 30 tahun Universitas Amikom Yogyakarta, yang terus berkembang dan menghadapi berbagai tantangan, serta merayakan keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai bersama. Dengan bertambahnya dosen bergelar doktor, Amikom berharap dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan kontribusinya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebagai penutup, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V, Prof. Setyabudi Indartono, M.M., Ph.D., menyoroti tema peringatan Dies Natalis tahun ini, yaitu “Be United, Be University”, yang memiliki makna penting bagi perjalanan Amikom. Menurutnya, tema ini menunjukkan kemampuan Amikom dalam mengembangkan ekosistem akademik yang produktif dan diakui baik secara nasional maupun internasional.
“Amikom telah mampu mengembangkan ekosistem akademik yang produktif, menghasilkan berbagai hasil Tridharma yang tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional,” jelasnya.
Beliau juga memberikan apresiasi terhadap kemampuan Amikom dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren global. Beliau menekankan bahwa integrasi antara pendidikan akademik dengan pengembangan keterampilan digital dan inovasi teknologi merupakan salah satu keunggulan Amikom.
“Amikom telah membuktikan dirinya sebagai institusi yang adaptif dan visioner, yang siap menghadapi tantangan era digital dan Society 5.0,” tambahnya.
Fadya RY –
Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional