Yogyakarta, 1 Oktober 2024 – Sebanyak 200 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengikuti Onboarding Program Wirausaha Merdeka (WMK) di Ruang Cinema Universitas AMIKOM Yogyakarta. Program ini merupakan langkah awal dari serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pengalaman berwirausaha langsung kepada mahasiswa, sejalan dengan inisiatif Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Dari total peserta, 176 mahasiswa berasal dari Universitas AMIKOM Yogyakarta, sementara 24 mahasiswa lainnya datang dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Agenda ini merupakan pembekalan awal terkait pelaksanaan program yang akan berlangsung selama satu semester, di mana mahasiswa akan belajar di luar kelas dengan keterlibatan langsung dalam dunia wirausaha.
Ketua Tim Wirausaha Merdeka AMIKOM 2024, Ibu Suyatmi, SE., MM., dalam sambutannya menjelaskan Standard Operating Procedure (SOP) selama program berlangsung serta etika yang harus dijaga oleh para peserta. “Kami berharap seluruh peserta selalu berkomunikasi aktif dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) dan mentor masing-masing. Ini penting untuk memastikan kelancaran program,” ujarnya. Ibu Suyatmi juga menekankan pentingnya mempersiapkan Rencana Anggaran Bisnis (RAB) yang akan menjadi pondasi bagi bisnis yang dijalankan peserta.
Zissiva Lestari dari HIPMI Yogyakarta, yang turut hadir sebagai pembicara, memberikan koordinasi teknis terkait program WMK. Zissiva menekankan pentingnya koordinasi antara peserta dan mentor sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan program. Para mahasiswa juga diharapkan dapat memaksimalkan interaksi dengan mentor dan praktisi bisnis dalam setiap tahapan program.
Program WMK di AMIKOM akan berlangsung selama satu semester dan dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu Pre-Immersion, Immersion, dan Post-Immersion. Tahapan pertama, Pre-Immersion, akan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dasar kewirausahaan dan validasi ide bisnis. Tahapan kedua, Immersion, mengajak mahasiswa terjun langsung ke lapangan untuk belajar dari para pelaku UMKM. Terakhir, tahapan Post-Immersion berfokus pada studi kelayakan dan validasi pasar untuk memastikan kesiapan mahasiswa dalam menjalankan bisnis mereka.
Fadya RY –
Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional