Yogyakarta, 24 September 2024 – Program Studi Ekonomi Universitas Amikom Yogyakarta bekerja sama dengan Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PKAPBN) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan menyelenggarakan Kelas Skenario Fiskal bertema “Sua, Cengkrama, Kelana dengan Fiskal Kita”. kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (24/9) di Ruang Citra 1 dan 2 Gedung II Universitas Amikom, dengan dihadiri oleh 100 mahasiswa Prodi Ekonomi.
Selain untuk memperkenalkan dan mendalami proses penyusunan APBN kepada mahasiswa, Acara ini juga merupakan wadah komunikasi antara praktisi kebijakan fiskal dan mahasiswa untuk memperkaya pemahaman terkait penyusunan dan pengelolaan APBN, serta mengaplikasikan isu-isu keuangan negara dalam konteks ekonomi Indonesia.
Dalam Sambutannya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Sosial Amikom, Emha Taufiq Luthfi, S.T., M.Kom, menyampaikan apresiasi kepada BKF atas kolaborasi yang tidak hanya mengedukasi tetapi juga mendorong mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan yang berwawasan fiskal.
“Ini adalah kesempatan langka dan berharga bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga memahami bagaimana kebijakan fiskal bisa digunakan sebagai alat strategis untuk mengarahkan pembangunan dan kesejahteraan bangsa,” ujarnya.
Dalam paparannya, Analis Kebijakan Ahli Madya PKAPBN BKF, Suwardi, menekankan peran penting mahasiswa sebagai generasi penerus yang harus memahami dinamika kebijakan fiskal untuk menciptakan APBN yang responsif dan berkelanjutan.
“Mahasiswa adalah aktor masa depan yang akan memegang kendali atas arah pembangunan bangsa ini. Mereka harus siap menghadapi tantangan dengan bekal pengetahuan yang kuat tentang kebijakan fiskal,” tegasnya.
Suwardi juga memaparkan Arah Kebijakan Fiskal dan Transmisi Asumsi Dasar Ekonomi Makro terhadap Postur APBN, memperkenalkan strategi yang bertujuan menjaga keseimbangan antara kebutuhan pembangunan dan keberlanjutan fiskal. Mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami proses penyusunan APBN, tetapi juga melihat bagaimana kebijakan tersebut bisa berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
Sesi selanjutnya adalah simulasi interaktif, di mana mahasiswa berperan sebagai Menteri Keuangan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam diskusi penyusunan kebijakan fiskal. Aktivitas ini memberikan pengalaman langsung bagaimana kebijakan dibuat dan keputusan diambil dalam merespons dinamika ekonomi nasional.
“Kelas Skenario Fiskal ini sangat membuka wawasan. Kami diberi kesempatan untuk berperan aktif, berdiskusi, dan mengkritisi kebijakan fiskal secara langsung. Ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana kami sebagai mahasiswa dapat berkontribusi dalam pengambilan kebijakan yang berdampak luas,” ungkap Sherly, Salah satu mahasiswa peserta agenda tersebut.
Kepala Program Studi S1 Ekonomi, Anggrismono, S.E., M.Ec.Dev, sangat terkesan dengan antusiasme mahasiswa dalam kegiatan ini. “Ini adalah pengalaman luar biasa bagi mahasiswa kami. BKF berhasil menyajikan materi yang kompleks dengan cara yang menarik dan mudah dipahami, mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan solutif,” kata Anggrismono.
Kegiatan ini membuktikan bahwa Prodi Ekonomi Universitas Amikom Yogyakarta terus berinovasi dengan mengedepankan kolaborasi praktis dan dialog terbuka, menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan global. Dengan dukungan dari BKF Kemenkeu, mahasiswa Amikom kini lebih siap dan terlibat dalam isu-isu kebijakan fiskal, menjadikan mereka aktor perubahan bagi masa depan ekonomi Indonesia.
Fadya RY –
Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional